Penghitungan Suara Pemilu Presiden Mesir Dimulai
25 Mei 201212 kandidat bersaing dalam dua hari pemilu (23/05-24/05) untuk jabatan tertinggi pemerintahan Mesir. Tapi presiden baru tampaknya akan ditentukan lewat pemilihan langsung yang direncanakan 16 dan 17 Juni mendatang. Pasalnya, amat tidak mungkin bahwa salah satu dari 12 kandidat meraih 50 persen suara.
Tidak lama setelah penutupan TPS Kamis malam, dimulai penghitungan suara pemilihan presiden di Mesir. Demikian dilaporkan antara lain oleh harian Mesir Al-Ahram dalam edisi online Jumat (25/05). Dari rencana semula penutupan TPS pk 20.00 komisi pemilu memperpanjang masa pembukaan TPS selama satu jam hingga pk. 21.00.
52 juta warga Mesir yang dipanggil untuk memberikan suaranya dalam pemilihan presiden pengganti Husni Mubarak, yang digulingkan lewat demonstrasi rakyat Februari tahun lalu. Menurut prediksi pertama tingkat peserta pemilu sekitar 50 persen.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton memberi selama untuk pemilihan presiden "historis" di Mesir. "Kami gembira bekerja sama dengan pemerintah yang terpilih secara demokratis pertama di Mesir." Demikian dijelaskan Clinton Kamis (25/05) di Washington.
Ikhwanul Muslimin Sudah Klaim Unggul
Menurut para pengamat kandidat berpeluang paling besar adalah mantan perdana menteri era Mubarak, Ahmad Shafiq dan mantan sekjen Liga Arab Amr Musa. Juga dua kandidat dari kubu Islamis berpeluang besar, masingmasing kandidat dari Ikhwanul Muslimin Mohammed Mursi dan mantan anggota Ikhwanul Muslimin Abdel Moneim Abol Fotouh.
Walaupun penghitungan suara masih dilakukan, Ikhwanul Muslimin sudah menyatakan bahwa kandidatnya Mohamed Musri, unggul dengan meraih 30 persen suara. Sementara Ahmed Shafiq meraih 23 persen suara. Demikian disampaikan seorang pimpinan dari Ikhwanul Muslimin, berdasarkan laporan sejumlah kantor berita.
DK/rtr/afp/dpa