1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dari Dili Untuk Wiji Thukul

ap/as (jurnalnusa,detik, youtube, okezone,rappler)18 Maret 2016

Xanana Gusmao menyampaikan penghargaan kepada penyair Wiji Thukul, di Dili, Timor Leste. Penghargaan juga disampaikan kepada para aktivis 97/98 lainnya, seperti Dita Indah Sari, Bimo Petrus dan Budiman Sudjatmiko.

https://p.dw.com/p/1IFeC
Xanana Gusmão
Foto: Reuters/D. Whiteside

Aktivis kiri dan penyair yang hilang, Wiji Thukul mendapatkan penghargaan dari Xanana Gusmao. Dalam penganugrahan penghargaan itu, Xanana mewakili Brigada Negra, kelompok tentara klandestin bagian dari Falintil, cikal bakal militer Timor Leste. Rabu (16/03) lalu, Xanana, mantan presiden dan perdana menteri Timor Leste menyerahkan piagam penghargaan kepada Wiji Thukul dalam kapasitasnya sebagai mantan Panglima Falintil.

Wiji Thukul sangat terkenal dengan puisi-puisinya yang menyuarakan perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan. Berikut liriknya yang dibacakan para penyair ASEAN Literary Festival 2014 di Taman Ismail Marzuki.

Wiji Thukul dianggap sebagai salah satu satu simbol perlawanan terhadap kediktatoran rezim Suharto.

Sang penyair terkemuka ini dan para rekan aktivis 97/98 pro demokrasi lainnya, seperti Dita Indah Sari, Bimo Petrus dan Budiman Sudjatmiko -- dianugerahi penghargaan karena merupakan bagian dari Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang mewujudkan solidaritas atas kedaulatan Timor Leste dalam menentukan nasibnya sendiri. Kala itu, sikap tersebut merupakan sikap yang bersebrangan dengan pemerintahan Orde Baru.

Sejak tahun 1998 sampai sekarang keberadaan Wiji Thukul tidak diketahui rimbanya. Ia dinyatakan hilang dengan dugaan diculik dan dihilangkan militer.