1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengangkutan Limbah Nuklir dari Perancis ke Jerman

5 November 2010

Sebelas gerbong Castor yang mengangkut limbah nuklir berangkat dari Perancis menuju tempat pembuangan limbah radioaktif di Gorleben, Jerman. 16 ribu polisi mengawal jalannya pengiriman limbah bahan radio aktif itu.

https://p.dw.com/p/Q0ED
Foto: AP

Ketika baru saja bertolak dari Valognes, Perancis utara, Jumat sore (05/11), sebelas gerbong Castor Transport yang mengangkut limbah nuklir sudah dihadang puluhan demonstran anti nuklir. Para aktivis organisasi pecinta lingkungan Greenpeace memasang bendera dengan simbol atom.

Setelah polisi berhasil mengusir puluhan demonstran, kereta yang mengangkut iring-iringan limbah dengan radioaktif berkadar tinggi itu akhirnya berangkat. Namun baru saja tiba di kota berikutnya, Caen, di wilayah Normandy, lagi-lagi perjalanan 123 ton limbah nuklir itu terhambat. Para penentang energi atom memblokir rel kereta. Menurut keterangan gerakan anti atom “Sortir du nucléaire“, empat aktivis mengikat dirinya di rel kereta beberapa ratus meter dari stasiun kota Caen.

Kelompok anti nuklir Perancis GANVA menyebutkan bahwa kereta berhasil dihentikan menjelang pukul empat sore. Kelompok itu mengusung spanduk yang bertuliskan dalam bahasa Jerman dan Inggris, “Perlawanan kami tidak mengenal batas negara! Castor 2010: Pertama dan.... masih akan bersambung!“

Isi 11 gerbong Castor Transport itu sebenarnya limbah reaktor nuklir Jerman, yang dibawa ke tempat pemrosesan limbah di La Hague untuk kemudian dikirim ke penampungan sementara limbah di Gorleben yang berjarak seribu kilometer. Menurut jadwalnya, kereta barang itu akan tiba di Gorleben hari Minggu pagi (07/11).

Sementara di Perancis aksi protes yang digelar relatif kecil, para aktivis Jerman memastikan bahwa aksi protes anti nuklir yang akan digelarnya menjadi yang terbesar dalam sejarah.

Memang di daerah perbatasan Jerman terdapat larangan berdemonstrasi. Namun para penentang perjalanan Castor Transport menyerukan untuk memblokir rel. Meski aksi seperti itu dulunya dinyatakan sebagai pelanggaran hukum, demikian dikatakan seorang juru bicara prakarsa anti atom Jerman barat laut.

Akhir pekan ini, para aktivis Jerman memastikan aksinya di Wendland, negara bagian Niedersachsen, menjadi demonstrasi anti nuklir terbesar dalam sejarah. Sejak Jumat pagi (05/11) di kota Lüchow, 20 kilometer dari Gorleben, ratusan anak sekolah turun ke jalan. Menurut penyelenggara demonstrasi anti nuklir, ada 1400 siswa yang ikut serta dalam aksi protes itu, sementara polisi menyebut ada 600 hingga 800 siswa yang berunjuk rasa.

Ketua Partai Hijau Jerman Claudia Roth kepada radio SWR2 mengatakan´, "Di Gorleben akan dibangun tempat penampungan akhir limbah nuklir. Saya memperkirakan, demonstrasi dan blokir yang dilakukan akan sangat besar. Sinis sekali jika belum diketahui mau dikemanakan dengan limbah ini, tapi dikatakan Gorleben pembangunannya akan diperluas menjadi tempat pembuangan akhir limbah nuklir. Selain itu juga masa operasi instalasi nuklir diperpanjang dan itu akan menghasilkan ribuan ton limbah nuklir yang lebih banyak lagi."

Seluruhnya 16500 anggota polisi Jerman dikerahkan dalam mengawal sebelas gerbong Castor tersebut. Sementara itu aktivis anti tenaga nuklir memperkirakan 30 ribu demonstran akan hadir dalam unjuk rasa di Wendland akhir pekan ini.

Luky Setyarini/ap/rtr/dpa

Editor: Dyan Kostermans