1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengadilan Tidak Bedakan Sikap Terhadap Strauss-Kahn

17 Mei 2011

Nama tersohor Dominique Strauss-Kahn tidak berarti ia memperoleh berbagai keringanan dalam kasus hukum yang tengah dihadapinya. Permohonan uang jaminan telah ditolak oleh hakim.

https://p.dw.com/p/11Hto
Foto: dapd

Harian Austria Salzburger Nachrichten menanggapi cara pengadilan Amerika Serikat menangani terdakwa terkenal seperti Dominique Strauss-Kahn :

"Luar biasa, bahwa kepolisian New York tidak terpengaruh akan nama besar pihak yang terlibat. Tuduhan berat dan tersangka masih bisa ditangkap sebelum terbang dari Amerika Serikat - polisi berhasil menahannya. Sejak itu, Strauss-Kahn melewati semua prosedur yang harus dilewati setiap tersangka pelaku kejahatan di Amerika Serikat : pemeriksaan dalam tahanan sementara, perundingan masalah jaminan, pertimbangan barang bukti, dan tanya jawab di hadapan hakim. Seseorang yang tersohor di Amerika Serikat tidak bisa begitu saja lolos dari urusan hukum. Ini sudah dialami oleh sejumlah politisi, bintang film dan tokoh terkenal lainnya."

Dampak penangkapan direktur IMF dikomentari oleh harian Belanda NRC Handelsblad :

"Sejak didirikan, dana moneter internasional IMF dipimpin seorang warga Eropa dan wakilnya dari Amerika Serikat. Dominasi ini mendapat tanggapan negatif di luar dunia barat. Apalagi, akhir-akhir ini semakin muncul kesan bahwa IMF tidak bersikap keras di Eropa jika dibandingkan dengan negara dunia ketiga. Benar atau tidak, negara-negara dengan ekonomi kuat seperti Cina, India dan negara industri lainnya tuntutannya sering tidak dipenuhi. Mereka akan mencoba mematahkan tradisi ini. Tentu belum dipastikan, apakah Strauss-Kahn bersalah atau tidak. Namun kasus ini tidak hanya mengancam nama baiknya. Dunia diplomatik moneter dengan ini juga menampilkan citra pekerjaan yang buruk."

Sementara itu, harian Luxemburger Wort menyoroti pengajuan perintah penangkapan internasional bagi diktator Libya Muammar Gaddafi :

"Perang militer di Libya dalam beberapa hari terakhir menemui jalan buntu. Tetapi melalui jalur politik, tali yang mengekang leher Muammar Gaddafi semakin erat. Kini ketua penuntut pengadilan kejahatan internasional di Den Haag mengajukan permohonan perintah penangkapan internasional terhadap diktator Libya tersebut dan orang-orang terdekatnya. Sebelumnya Moreno Ocampo dalam waktu singkat mengumpulkan data mengenai pelanggaran HAM, kejahatan perang, pembunuhan warga sipil, penggunaan bom curah dan pemerkosaan terarah yang dilakukan oleh rezim Gaddafi. Belum diketahui seberapa cepat pengadilan bisa meloloskan permohonan tersebut. Namun, sepertinya hasilnya akan positif. Dengan ini waktu bagi diktator di Tripolis dan kelompoknya untuk mundur dan memenuhi solusi politik semakin berkurang. Jika perintah penahanan telah dikeluarkan, maka jalan untuk bisa hidup sebagai eksil akan tertutup untuk selamanya. Apakah ancaman ini akan bisa menyadarkan Gaddafi?"

Terakhir, harian Jerman Märkische Oderzeitung yang terbit di Frankfurt (Oder) menulis tentang kemungkinan dikeluarkannya perintah penangkapan terhadap Gaddafi :

"Pengadilan kejahatan internasional tidak bisa dikritik karena diboikot negara-negara adidaya termasuk diantaranya Amerika Serikat, Rusia, Cina dan India. Mereka mencegah warga negaranya dari setiap pengusutan melalui Den Haag. Washington kini telah melakukan kesepakatan dengan banyak negara yang melarang ekstradisi warga Amerika Serikat. Jadi sebenarnya negara-negara ini sama dengan Libya yang melalui rezimnya menolak setiap bentuk kerjasama dengan pengadilan kejahatan. Dalam konteks ini, perintah penangkapan Gaddafi terjerat dalam isu politik yang penuh dengan tanda tanya."

Vidi Legowo-Zipperer / dpa / afp

Editor : Hendra Pasuhuk