1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pendukung Trump Kecewa dengan Pilihan Mereka

1 Februari 2017

Mereka yang memilih Trump tampaknya kecewa dengan kebijakan Trump di awal masa kekuasaannya. Lewat Twitter mereka bukan saja mengungkapkan kekecewaan, namun juga kemarahan.

https://p.dw.com/p/2WnQ1
Foto: Getty Images/AFP/J. Macdougall

Apakah mereka yang memberikan suara bagi Donald Trump pada November lalu akan berpikir dua kali seandainya dulu mereka tahu bagaimana sepak terjang Trump sebagai presiden? Pilihan telah mereka berikan bagi pria pengusaha ini. Pilihan yang kini mereka sesali.

Banyak warga Amerika yang tahun lalu mendukung Donald Trump menuliskan rasa penyesalan mereka di Twitter. Tweet-tweet kekecewaan terhadap kebijakan Presiden AS ini bisa dilihat di @Trump_Regrets.

Kekecewaan warga Amerika akan pilihan mereka diantaranya:

"Saya memilih Anda dan menyesalinya 100%”

"Saya malu karena telah memilih Anda.”

"Saya menyesali pilihan saya. Dan saya sangat berduka bagi Amerika. Penyesalan terbesar dalam hidup saya."

"Saya memilih Anda. Anda memalukan.”

 "Seharusnya saya tidak pernah memilih Anda.”

Kebijakan Donald Trump melarang kaum Muslim dari tujuh negara memasuki Amerika juga mengundang "cercaan" user Twitter. Dan kebijakan ini tampaknya telah menyulut kemarahan warga Amerika yang telah memberikan suaranya bagi Trump.

"Bp. Trump, saya telah medukung Anda. Saya telah mempercayai Anda. Tapi ISIS lah yang menjadi musuh, bukan warga Irak. Mereka adalah korban ISIS."

"Saya pendukung Trump dan sangat membenci larangan masuk bagi Muslim."

"Saya memilih Trump. Tapi ini berlebihan. Muslim bukanlah pelaku semua serangan teroris."

Tidak bisa dikonfirmasi, apakah seluruh "penyesalan" di akun @Trump_Regrets ini ditulis oleh para pemilih yang memberikan suara mereka pada Donald Trump pada pemilu lalu.  Kini akun yang mewadahi "penyesalan" ini memiliki hampir 150 ribu follower.

Saat mencapai 100 ribu follower akun ini menyampaikan terima kasih dan menulis bahwa orang sebenarnya memperkirakan penyesalan atas Trump akan berakhir setelah Trump diangkat sebagai presiden.