1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pendukung Penghematan Menangkan Pemilu

18 Juni 2012

Partai Konservatif dan Sosialis diharapkan dapat segera membentuk pemerintahan Yunani. Aliansi kiri Syriza menyatakan akan menjadi pihak oposisi.

https://p.dw.com/p/15Guj
Foto: AP

Dalam pemilihan parlemen di Yunani, para pendukung penghematan berhasil memenangkan suara mayoritas. Menurut penghitungan dari hampir seluruh suara, partai konservatif Nea Diimokratia dari Antonis Samaras berhasil meraih 29,7 persen suara dan Partai Sosilais 12,3 persen. Dengan hasil perolehan ini maka kedua partai ini, menurut Kementrian Dalam Negeri Yunani, berhak atas 162 dari 300 kursi di parlemen. Sementara aliansi radikal kiri Syriza, yang berniat untuk mengakhiri program penghematan dan reformasi, hanya mampu meraih 26,9 persen suara, partai fasis Chrysi Avgi 6,9 persen, partai kanan konservatif Anexartiti Ellines 7,5 persen, Partai Kiri Demokrat 6, 2 persen dan Partai Komunis 4,5 persen.

Koalisi dengan Syriza?

Minggu (17/06) malam, Partai konservatif Nea Dimokratia menyatakan diri sebagai pemenang pemilu dang menyerukan pembentukan pemerintah persatuan nasional. “Saya lega, saya lega untuk Yunani dan Eropa,“ dikatakan Samaras kepada kantor berita Reuters. Sebelumnya, untuk waktu yang lama Antonis Samaras menentang program penghematan dan terus mengundur penandtanganan kesepakan dengan Uni Eropa.

Juga Ketua Partai Sosialis Evangelos Venizelos menyetujui pembentukan pemerintahan persatuan nasional. Ditambahkannya, Syriza diharapkan bersedia melibatkan diri. Venizelos mengkhawatirkan, aliansi radikal kiri Syriza akan kembali memobilisasi demonstrasi. Namun Syriza menolak partisipasinya dalam pemerintahan. Pemimpin Syriza Alexis Tsipras menyatakan partainya akan menjadi oposisi.

Harapan bagi Zona Euro

Pemilu parlemen yang digelar pada tanggal 6 Mei lalu tidak berhasil membentuk satu pemerintah akibat pertentangan mengenai kelanjutan langkah-langkah penghematan, sehingga Yunani kembali harus melakukan pemilihan. Nea Dimokratia menyatakan akan kembali menegosiasikan kondisi penghematan yang disodorkan oleh donor internasional. Sementara Syriza, walaupun menolak paket penghematan, aliansi ini bersikeras untuk mempertahankan Yunani dalam Uni Eropa dan Zona Euro. Dalam jajak pendapat, mayoritas Yunani menginginkan untuk bertahan dalam Uni Eropa dan Zona Euro.

Ketua Zona Euro Jena-Claude Juncker mengatakan hari Minggu (17/06), Yunani diharapkan dapat melanjutkan langkah penghematan. “Dan yang paling diperlukan adalah pembentukan pemerintahan sesegera mungkin dan melaksanakan program penyesuaian yang telah disepakati,“ dikatkan Jean-Claude Juncker. Reformasi struktural dan pengurangan utang merupakan jaminan terbaik untuk mengatasi krisis di negara ini.

Menanggapi hasil pemilihan parlemen di Yunani, pasar saham menunjukkan reaksi positif. Sehari setelah pemilu, pasar saham Jepang mencatat peningkatan yang signifikan. Nilai mata uang Euro kembali merangkak naik. Dan Dana Moneter Internasional IMF menyatakan akan memberikan dukungan kepada Yunani.

yf (rtr/dpa/dapd/afp)