Penasihat Keamanan Trump Undurkan Diri
14 Februari 2017Penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Michael Flynn, mengundurkan diri pada Senin (13/02) malam di tengah kontroversi soal hubungan telefon yang dilakukannya dengan pejabat Rusia, demikian ditegaskan Gedung Putih.
Berdasar laporan yang muncul, Flynn dianggap telah menyesatkan Wakil Presiden AS Mike Pence dan para pejabat pemerintahan Trump lainnya tentang isi percakapan telepon dengan pejabat Rusia itu, sebelum Trump menjabat sebagai presiden.
Dalam surat pengunduran dirinya, Flynn mengatakan ia berkomunikasi via telepon dengan duta besar Rusia di Washington selama masa transisi Trump ke Gedung Putih dan telah memberi "informasi yang tidak lengkap" kepada Pence mengenai isi percakapannya.
"Sayangnya, karena langkah peristiwanya begitu cepat, saya secara tidak sengaja memberikan penjelasan dengan informasi yang tidak lengkap kepada wakil presiden terpilih dan orang-orang lain sehubungan komunikasi telepon saya dengan duta besar Rusia," papar Flynn dalam surat itu.
Berpotensi melanggar hukum
Flynn mengatakan kepada Pence bahwa ia tidak membahas sanksi AS terhadap Rusia yang dikeluarkan oleh presiden AS sebelumnya, Barack Obama. Informasi tersebut jadi argumen Pence dalam membela Flynn di berbagai wawancara televisi.
Dalam beberapa hari terakhir, Flynn mengakui bahwa ia mungkin telah membahas sanksi itu dengan Rusia, tetapi tidak bisa memastikannya 100 persen.
Menurut laporan "Washington Post" minggu lalu, Flynn dilaporkan membahas soal pencabutan sanksi dengan Duta Besar Rusia Sergey Kislyak pada tanggal 29 Desember 2016 - hari yang sama dimana Obama mengeluarkan sanksi untuk Rusia atas dugaan campur tangan Moskow dalam kampanye presiden AS. Perbincangan itu terungkap dalam transkrip percakapan, seperti dijelaskan sebelumnya oleh para pejabat AS, yang menunjukkan bahwa Flynn telah membahas sanksi tersebut dengan duta besar Rusia.
Perbincangan lewat telepon yang dilakukannya dinilai berpotensi melanggar Logan Act, hukum yang melarang warga negara untuk terlibat dalam diplomasi dengan pejabat asing.
Michael McFaul, mantan dubes AS untuk Moskow, mengatakan di Twitter-nya bahwa masalah yang ditimbulkan Flynn menyesatkan Pence.
Rentan akan pemerasan
Laporan seputar masalah itu juga menyebutkan bahwa pekan lalu Departemen Kehakiman AS telah memperingatkan pemerintahan Trump, bahwa Flynn telah menyesatkan pejabat tentang proses yang terjadi dan isi percakapan dari hubungan telepon itu, demikian diungkap seorang sumber kepada Associated Press.
Mantan pejabat sementara Jaksa Agung AS Sally Yates mengatakan, Flynn mungkin telah menempatkan dirinya pada posisi berkompromi dan ia rentan terhadap potensi pemerasan Rusia. Yates kemudian dipecat dari jabatannya karena menentang larangan masuk Trump terhadap warga negara dari tujuh negara mayoritas Muslim.
Trump mengangkat Letnan Jenderal (purnawirawan) Keith Kellogg sebagai pejabat sementara penasehat keamanan nasional untuk menggantikan Flynn, sebelum Trump memilih penasihat yang baru.
ap/yf (AP, AFP, dpa, Reuters)