1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemogokan Masinis Kereta Lumpuhkan Jerman

6 November 2014

Pemogokan masinis terpanjang dalam sejarah perkeretaapian Jerman, nyaris melumpuhkan transportasi di atas rel. Dampak ikutannya bagi sektor ekonomi dan bisnis juga diperkirakan akan cukup berat.

https://p.dw.com/p/1DiGC
Lokführerstreik - Frankfurt
Foto: picture-alliance/dpa

Rakyat Jerman yang biasanya tepat waktu dan berdisplin ketat, dalam 4 hari ke depan harus merasakan apa yang disebut terlambat, jalanan macet total, menunggu cukup lama serta gangguan lain di sektor ekonomi dan bisnis. Aksi pemogokan selama 4 hari, yang digalang serikat buruh masinis kereta di Jerman GDL yang dimulai Kamis (06/11)/14 dinihari, nyaris melumpuhkan transportasi massal di negara ini.

Jutaan penumpang dan pelanggan Deutsche Bahn terkena impak dari konflik perburuhan antara sekitar 34.000 masinis dengan pihak majikan Deutsche Bahn. Dilaporkan sekitar 60 persen jadwal perjalanan dibatalkan, dan kereta yang masih beroperasi dipastikan mengalami keterlambatan.

Lewat aksi mogok, serikat buruh masinsi kereta GDL hendak menekan operator nasional kereta apai Jerman Deutsche Bahn untuk mengabulkan tuntutan. Mereka antara lain meminta kenaikan upah dan gaji sebesar 5 persen dan pengurangan jam kerja dari 39 menjadi 37 jam seminggu, serta 5 shift kerja dalam 5 hari. Perundingan dengan Deutsche Bahn sejauh ini tidak membuahkan hasil memuaskan, hingga serikat kerja masinis memutuskan melancarkan pemogokan.

GDL juga menyatakan berniat meraih anggota serikat buruh awak kereta dan kondektur untuk juga melancarkan pemogokan, agar efek tekanan makin besar. Sejauh ini Deutsche Bahn terus melakukan pendekatan kepada serikat buruh awak kereta agar tidak melibatkan diri dalam aksi mogok marathon itu.

Kereta di Jerman yang dikelola Deutsche Bahn terkenal paling nyaman, tepat waktu, relatif murah serta bersih, sehingga menjadi moda transportasi yang paling banyak penggunanya. Menanggapi pemogokan para masinisnya, Deutsche Bahn mengeluarkan jadwal perjalanan darurat, yang didukung masinis swasta yang tidak mogok.

Dampak meluas

Bukan hanya calon penumpang yang mengalami dampaknya, aksi pemogokan masinis kereta itu juga berdampak langsung pada moda transportasi lainnya, khususnya lalu lintas mobil. Akibat mogok, pelanggan berganti menggunakan mobil pribadi, yang mengakibatkan kemacetan parah di jalanan. Klub otomotif Jerman-ADAC melaporkan, pukul 7 waktu setempat, sudah mencatat 209 titik kemacetan lalu lintas, bahkan di satu negara bagian total panjang kemacetan mencapai 145 km.

Sementara sektor logistik memperkirakan, cadangan bensin di seluruh Jerman akan semakin menipis pada akhir pekan mendatang. Juga produksi manufaktur akan terganggu atau dihentikan sementara, akibat terlambatnya pemasokan bahan baku dan sukucadang.

Juga kegiatan bongkar muat kontainer di dua pelabuhan utama Jerman, Bremen dan Hamburg, terimbas berat oleh aksi pemogokan. Wakil ketua kamar dagang dan industri Jerman, Achim Dercks, menyebutkan, "Moda transportasi di atas rel tidak tergantikan, dan sulit dalam waktu singkat memindahkan kapasitas transportasi logitik ke moda jalan raya atau kapal laut." Kerugian akibat aksi mogok bisa mencapai puluhan juta Euro.

Sebelummya Deutsche Bahn menawarkan perundingan sela untuk mencegah aksi pemogokan marathon itu. Namun ketua serikat buruh GDL Claus Weselsky menolak tawaran perundingan, dengan alasan pihak Deutsche Bahn tidak serius dengan solusi konflik rancangan mereka.

as/yf (dpa,afp,rtr)