1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai Presiden Macron Rebut Kemenangan Bersejarah

Hendra Pasuhuk
12 Juni 2017

Hasil awal pemilu parlemen putaran pertama menunjukkan partai Presiden Prancis Emmanuel Macron LREM memenangkan lebih dari 30 persen suara. Putaran kedua akan dilangsungkan minggu depan.

https://p.dw.com/p/2eVP6
Frankreich Staatspräsident Macron wählt in Le Touquet
Foto: Reuters/C. Petit Tesson

Partai Presiden Prancis Emmanuel Macron "La Republique En Marche!" (LREM) berhasil memenangkan lebih dari 30 persen suara dalam pemilihan parlemen pertama di Perancis hari Minggu (11/6). Pada pemilu putaran kedua minggu depan, LREM diperkirakan akan merebut lebih banyak kursi dan mencatat sejarah sebagai partai baru yang paling sukses di Perancis.

Jika tren putaran pertama berlanjut minggu depan, LREM dan sekutunya Modem akan meraih mayoritas besar di majelis rendah Perancis dengan 415 sampai 455 dari seluruhnya 577 kursi.

"Para pemilih Perancis telah menunjukkan bahwa mereka ingin kita bergerak cepat," kata juru bicara pemerintah Christophe Castaner.

Parlamentswahl in Frankreich 2017 Jubel bei der Partei En Marche Macron
Oendukung Presiden Macron merayakan kemenangan partainya pada pemilu parlemen putaran pertamaFoto: picture-alliance/Ap Photo/T. Camus

Kanselir Jerman Angela Merkel mengucapkan selamat kepada Presiden Macron hari Minggu malam. "Ucapan selamat sepenuh hati kepada Emmanuel Macron atas keberhasilan partainya di babak pertama. Sebuah suara yang kuat untuk reformasi," kata juru bicara Merkel, Steffen Seibert.

Partai ultra kanan Front Nasional (FN) mantan kandidat presiden, Marine Le Pen, diperkirakan akan memenangkan sekitar 14 persen suara, jauh di bawah perkiraan sebelumnya. Dalam pemilihan presiden bulan yang lalu, Marine Le Pen masih mengumpulkan 22 persen suara.

Partai Republik dan aliansi konservatifyna diperkirakan merebut 21 persen suara, sementara partai sayap kiri pimpinan Jean-Luc Melenchon mencapai 11 persen. Partai Sosialis dari presiden sebelumnya, Francois Hollande, yang pernah mendominasi majelis rendah, anjlok dan kemungkinan hanya meraih 7 persen suara.

Frankreich Wahl 2017 | Marine Le Pen
Pimpinan Front Nasional (FN) Marine Le PenFoto: picture alliance/abaca/S. Lefevre

"Tidak sehat atau tidak diinginkan bagi seorang presiden... mendapat monopoli di parlemen," kata pemimpin Partai Sosialis Jean-Christophe Cambadelis. Partai Sosialis bahkan mungkin tidak mencapai target minimal 15 kursi untuk bisa membentuk fraksi di parlemen.

Tingkat partisipasi terendah

Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan, jumlah pemilih yang menggunakan suaranya sampai Minggu sore hanya sekitar 41 persen, jauh lebih rendah daripada pemilu 2012 dengan tingkat partisipasi 48 persen.

Lembaga penelitian Ipsos Perancis melaporkan, hanya 35-37 persen pemilih berusia 18-34 tahun yang ikut pemungutan suara. Sementara pada pemilih berusia 60 tahun atau lebih, tingkat partisipasi lebih dari 60 persen.

Parteitag der Sozialisten in Frankreich
Partai Sosialis Perancis menderita kekalahan besarFoto: Reuters/R. Duvignau

Presiden Emmanuel Macron membutuhkan mayoritas besar di majelis rendah untuk mendorong beberapa agenda pembaruannya yang kontroversial, terutama reformasi sektor ekonomi dan pasar kerja.

Pada putaran pemilu pertama, seorang kandidat hanya bisa menang kalau mampu mengumpulkan lebih 50 persen suara di sebuah daerah pemilihan. Jika tidak ada kandidat yang meraih lebih 50 persen suara, maka dua kandidat dengan suara terbanyak akan bertarung pada pemilu putaran kedua yang dijadwalkan pada 18 Juni.

Dalam pemilu kali ini, ada 7.882 kandidat yang bersaing memperebutkan 577 kursi di parlemen.

hp (afp, rtr, dpa)