1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemilu Kontroversial Suriah Dimulai

7 Mei 2012

Di Suriah mulai digelar pemilu parlemen yang diperintahkan oleh presiden Bashar al Assad. Kelompok oposisi menyerukan boikot.

https://p.dw.com/p/14r1M
Foto: picture-alliance/dpa

Untuk pertama kalinya sejak diberlakukan secara resmi sistem multi partai, sekitar 15 juta warga Suriah akan memilih parlemen baru. Namun pemilu itu diragukan akan berlangsung normal mengingat terus berlanjutnya aksi kekerasan.

Bilik-bilik pemilihan akan dibuka hingga pukul 22.00 waktu setempat. Sekitar 7.200 kandidat akan memperebutkan 250 kursi parlemen. Partai-partai politik yang boleh ikut pemilu, ditentukan oleh rezim di Damaskus.

Karena itu kelompok oposisi menyerukan kepada para pemilih untuk memboikot pemilu. "Pemilu ini tidak memiliki kredibiltas apapun, di tengah situasi dimana rezim pemerintah terus membantai rakyatnya", ujar Bassma Kodmani dari Dewan Nasional Suriah dari Brussel Senin (7/5).

Kelompok oposisi menuding, pemilu ini hanya aksi propaganda rezim pemerintah. Pasalnya nyaris seluruh politisi oposisi berada di penjara atau bergerak secara sembunyi di bawah tanah.

Rezim di Damaskus diduga berharap, dengan menggelar pemilu kontroversial yang disebut multi partai, mereka dapat menunjukkan keinginan untuk melakukan reformasi demokrasi. Pemilu pada awalnya direncanakan digelar bulan September lalu, namun ditangguhkan menjadi 7 Mei, setelah Assad mengumumkan pencabutan sistem satu partai yang didominasi partai Baath.

Agus Setiawan (dpa,afp,dapd,ap)

Editor : Andy Budiman