1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

180211 Iran Proteste

18 Februari 2011

Pemerintah Iran menyerukan agar rakyat mendukung demonstrasi anti-oposisi Jumat ini (18/02). Secara kongkrit, begitu televisi pemerintah melaporkan, demonstrasi diarahkan kepada tokoh oposisi Mir Mussawi und Karrubi.

https://p.dw.com/p/10Jb6
Presiden Iran Mahmud AhmadinedjadFoto: ISNA

Rejim di Teheran tampaknya tak menyangka, dan gentar, menyaksikan ribuan warganya mengabaikan larangan demo dan tetap menggelar aksi protes di sejumlah kota, Senin (14/02). Hampir tak ada penjelasan tentang reaksi keras aparat terhadap aksi protes yang menewaskan sediktinya dua orang. Namun, keesokan harinya, Selasa (15/02), mayoritas anggota parlemen menandatangani dokumen bahwa Mussavi dan Karrubi bertanggungjawab atas kerusuhan, dan menyatakan yakin bahwa rakyat kehilangan kesabaran dan menuntut hukuman mati bagi keduanya.

Apakah keyakinan para anggota parlemen ini betul-betul mencerminkan pendapat rakyat Iran? Bagaimanapun juga, hari Kamis (17/02), ketua lembaga yudikatif, Ayatollah Sadeq Larijani, menolak permintaan yang keterlaluan dari anggota parlemen dan mengumumkan seharusnya lebih dulu dibentuk sebuah komisi untuk menyelidiki apa yang sesungguhnya terjadi dalam aksi protes hari Senin.

Kini dibutuhkan kesabaran dan kebijakan, kata Sadeq Larijani, yang penting bagi penyelidikan yang adil. Pernyataan ini mungkin terlalu moderat oleh sebagian orang, sehingga di televisi Iran, beritanya menjadi demikian, "Ketua lembaga yudikatif mengukuhkan pengusutan secara hukum terhadap anggota persekongkolan dan menekankan bahwa pengkhianatan merkea sudah diketahui semua. Ia menambahkan, para pembelot ini harus tahu bahwa serangan terhadap sistem politik tidak akan dibiarkan. Ayatollah Sadeq Larijani juga mengatakan, bangsa Iran sangat paham mengapa zionis, Amerika dan Inggris mendukung pengkhianatan ini."

Jumat (18/02), sehabis sembahyang Jumat, ribuan warga Iran menuruti ajakan pemerintah untuk turun ke jalan dan menyerukan eksekusi bagi Mir Hossein Mussawi und Mehdi Karrubi. Para pendukung garis keras menuntut agar kedua pemimpin oposisi itu diadili dan digantung.

Namun, pemimpin Iran sadar betul akan satu hal. Proses pengadilan atau hukuman mati bagi kedua pemimpin oposisi, untuk jangka panjang dapat kontra produktif bagi rejim. Karena dengan demikian mereka akan menjadi martir di mata oposisi. Hal itu hanya akan membakar emosi dan akan meningkatkan tekanan politik di dalam negeri, yang sudah membesar.

Ulrich Pick/Tenata Permadi

Editor: Hendra Pasuhuk