1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemenang Local Heroes

vlz/as18 Agustus 2015

Bulan Juni lalu, DW menggelar kampanye program Local Heroes. Selama sebulan kami mengumpulkan usulan dan kisah dari Anda. Dua orang pemenang yang beruntung telah terpilih dan berhak memperoleh smartphone atau iPod.

https://p.dw.com/p/1GHE0
Foto: DW

Program Local Heroes adalah bentuk penghargaan DW bagi para pahlawan lokal yang berwawasan global, berkepedulian sosial, menggerakan perubahan dan inovatif. Mereka yang tak sekedar melakukan sesuatu untuk diri sendiri, namun juga berperan dalam membuat perubahan di lingkungannya dan memotivasi orang di sekitarnya untuk maju.

Puluhan masukan melalui Facebook dan email telah kami terima dari Anda. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi Anda semua. Anda sudah membantu kami mencari pahlawan yang menyumbangkan pikiran dan waktu untuk membantu menyelesaikan masalah di masyarakat sekitarnya.

Setelah mempertimbangkan semua kisah Local Heroes yang masuk ke meja redaksi, kami memilih dua orang pemenang. Wawan Hendar dari Bandung dan Syaiful Anaz dari Kendal. Kami ucapkan selamat kepada Anda berdua. Saudara Wawan Hendar keluar sebagai pemenang pertama dan berhak memperoleh 1 buah smartphone dan paket istimewa dari Local Heroes. Sementara pemenang kedua Syaiful Anaz memperoleh iPod Nano dan paket istimewa Local Heroes.

DW sendiri telah memilih 4 pahlawan lokal dari 4 negara. Sudahkah Anda membaca kisah mereka?

Gamal Albinsaid: Seorang dokter muda Indonesia mendirikan asuransi kesehatan yang dibayar dengan sampah. Dengan konsep tersebut, Gamal Albinsaid membantu menuntaskan dua masalah kronis di Indonesia.

Kalavati: Seorang perempuan India saban hari banting tulang buat membangun toilet umum di kawasan kumuh India. Kisahnya membuktikan, hal-hal kecil bisa membuat perubahan besar di masyarakat.

LSM Infolady: Berbekal laptop, kamera digital dan ponsel berkoneksi internet, mereka menggowes sepeda ratusan kilometer buat membantu penduduk miskin di desa-desa terpencil Bangladesh.

Jonas Kakoschke: Saat pemerintah kewalahan, penduduk turun tangan mencegah bencana kemanusiaan yang mendekat. Warga Berlin ini menawarkan kamar gratis buat pengungsi.