1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peluang Terakhir Yunani

3 Mei 2010

Uni Eropa dan lembaga keuangan internasional setuju mengucurkan bantuan sekitar 110 miliar Euro untuk Yunani. Syaratnya, Yunani harus melaksanakan penghematan yang lebih ketat.

https://p.dw.com/p/NDUy
Kantor Bank Nasional Yunani di AthenaFoto: AP

Mengenai rencana pemerintah Yunani memperketat program penghematan, harian Yunani Kerdos menulis:

Perjalanan panjang kini dimulai. Inilah peluang terakhir kita. Hari pembayaran telah tiba. Bagi kita semua, ini adalah saatnya mengambil alih tanggung jawab untuk menanggulangi krisis. Ini harus jadi peluang besar untuk melakukan modernisasi di sektor publik, sekalipun kita harus berpeluh darah. Ini bukan hanya sebuah peluang yang besar, ini adalah peluang kita yang terakhir.

Harian ekonomi Yunani Imerisia berkomentar:

Untuk jelasnya: Rangkaian kebijakan menyakitkan yang diputuskan pemerintah untuk menghindari kebangkrutan adalah sebuah pengakuan bersalah. Ini adalah pernyataan bahwa sistem politik yang ada selama ini sudah bangkrut, karena sistem itulah yang membawa negara ini ke kehancuran. Melihat kenyataan, bahwa penghematan dan resesi tidak bisa dihindari lagi, kita sekarang harus berharap, bahwa pemerintah benar-benar mau dan mampu menerapkan program yang ketat. Semua warga Yunani sekarang harus bersama-sama membangun negara yang baru, dengan aturan yang berlaku bagi semua. Ini hutang kita kepada generasi muda. Kita harus meminta maaf untuk semua hutang yang kita wariskan pada generasi penerus, baik yang sudah maupun yang belum lahir.

Harian Belanda de Volkskrant menyoroti situasi di Thailand dan berpendapat, pertikaian di negara itu hanya bisa diselesaikan dengan damai melalui pemilihan umum baru. Harian ini menulis:

Pemerintahan Abhisit menyatakan, pihaknya tidak mau mengalah pada tekanan dari jalan. Padahal mereka lupa, mereka sendiri naik ke tampuk pemerintahan melalui aksi protes jalanan. Tahun 2006 kelompok yang disebut baju kuning, gabungan antara kelas menengah perkotaan dan kalangan pengusaha, mendukung kudeta militer terhadap pemerintahan Thaksin. Tahun 2008 kubu baju kuning menduduki bandara internasional dekat Bangkok dan memaksa pemerintah yang pro Thaksin mundur. Kelihatannya, pemilihan umum adalah satu-satunya cara damai untuk keluar dari situasi buntu ini. Pemilihan umum bisa sedikit mencairkan ketegangan dan memberi ruang gerak lebih banyak pada berbagai pihak untuk bekerja membangun sistem politik yang lebih sehat tanpa pertumpahan darah.

Tema lain yang masih jadi sorotan pers adalah bencana pencemaran minyak di Teluk Meksiko. Harian Jerman die tageszeitung menulis:

Harga minyak terus naik dan kapasitas produksi minyak dunia sudah mencapai tingkat maksimal. Karena itu, pengeboran minyak akan menjadi lebih rumit dan lebih berbahaya. Celah yang makin lebar antara permintaan minyak dunia yang makin tinggi dan produksi minyak yang stagnan dan nantinya malah turun, akan membuat orang kehilangan semua rasa segan dan siap mencoba segalanya. Jadi gambar-gambar tentang bencana pencemaran minyak yang tersebar sekarang terutama punya satu fungsi: menggambarkan lagi dengan gamblang apa saja resiko melakukan pengeboran yang makin lama makin dalam. Tapi kelihatannya, tidak banyak yang akan terjadi setelah bencana ini, selain aturan keamanan yang lebih ketat.

HP/ZR/rtr/dpa/afp