1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pelatihan Militer Sukarela Kurang Menarik

Martin Koch23 Agustus 2013

Dengan ikut pelatihan militer sukarela, orang bisa mengenal militer Jerman, Bundeswehr. Tapi hampir 30 persen peserta menghentikan kegiatannya dan tidak jadi masuk militer.

https://p.dw.com/p/19Ug7
Ein Soldat der Bundeswehr salutiert (23.4.2004 in Speyer)
BundeswehrFoto: picture-alliance/dpa

Wajib militer di Jerman sudah dihapuskan tahun 2011. Sejak itu ada program pelatihan militer sukarela yang disebut Freiwilliger Wehrdienst, FWD. Orang bisa mengikuti FWD sampai 23 bulan. Selama masa itu, mereka mendapat berbagai pelatihan dan bisa menggunakan fasilitas militer.

Enam bulan pertama FWD adalah masa percobaan. Setelah itu, relawan bisa menghentikan programnya atau militer Jerman Bundeswehr juga bisa memberhentikan relawan, jika dianggap tidak cocok mengikuti pelatihan militer. Selama ini, 30 persen peserta FWD menghentikan programnya. Menurut pengamat, ini angka yang cukup tinggi.

Mereka yang berhenti mengatakan, mereka tidak membayangkan bahwa pelatihan militer begitu keras dan memerlukan stamina tinggi. Mereka membayangkan, suasananya lebih santai. Ada juga yang beralasan mendapat kerja di tempat lain, atau ingin melanjutkan kuliah di universitas. Menurut jurubicara Bundeswehr Letnan Kolonel Michael Backhaus, banyak juga relawan yang terpaksa diberhentikan. "Kami memberhentikan mereka terutama karena kondisi kesehatan yang kurang baik dan stamina tubuh yang kurang memenuhi syarat."

Masih dalam tingkat wajar

Dulu, ketika masih ada wajib militer, Bundeswehr punya waktu cukup banyak merekrut anggotanya. Tapi sekarang, masa penilaian calon relawan sangat singkat, kata Harald Kujat, mantan Inspektur Jendral Bundeswehr. "Dulu ada banyak waktu melakukan seleksi. Sekarang hanya dilakukan beberapa jam saja, sebelum Bundeswehr menentukan apakah seorang relawan diterima atau tidak". Karena itu tidak heran, jika banyak yang akhirnya berhenti sebelum pelatihan selesai.

Rekruten der Bundeswehr marschieren am 20.07.2011 vor dem Reichstag in Berlin auf.
Serdadu Beundeswehr yang baru dilantik di BerlinFoto: picture-alliance/dpa

Menurut Michael Backhaus, masih dalam tingkat wajar kalau 30 persen peserta berhenti selama masa percobaan. Setelah mengikuti masa pelatihan militer sukarela, ada hampir 30 persen yang akhirnya memutuskan bertugas di militer. Jadi Bundeswehr belum punya kesulitan dalam merekrut anggota baru.

Backhaus menerangkan, Bundeswehr merencanakan kekuatan tentara seluruhnya berjumlah 170.000 orang. Selain itu, harus ada sekitar 5000 sampai 12.500 tenaga relawan. Untuk tahun 2013, dibutuhkan sekitar 16.000 anggota militer yang baru. 80 persen kebutuhan personal sekarang sudah terpenuhi.

Citra yang kurang baik

Sejak beberapa tahun terakhir, kekuatan pasukan militer Jerman terus diperkecil, dari sebelumnya 250.000 menjadi 170.000 tentara. Beberapa markas militer harus ditutup. Selain itu, makin banyak pasukan dikirim dalam misi ke luar negeri. Ini semua membuat citra Bundeswehr kurang baik. "Penyusutan Bundeswehr membangkitkan kesan, peluang karir disini sangat kecil. Lalu banyak misi ke luar negeri, jauh dari keluarga, dengan resiko besar terbunuh dalam pertempuran. Ini semua tidak memberi citra positif bagi Bundeswehr", ujar Jendral purnawirawan Harald Kujat.

Citra tentara di Jerman di mata masyarakat memang tidak sebaik seperti di Perancis, Inggris atau Amerika Serikat. Di negara-negara itu, militer malah dianggap sebagai kalangan terhormat. Di Jerman situasinya lain. Citra militer makin lama malah makin buruk.

Dulu, militer dianggap tempat pertemuan orang dari berbagai tempat dan berbagai lapisan masyarakat. Karena ada wajib militer, makin banyak warga Jerman yang mendapat pengalaman itu, kata Harald Kujat. "Sekarang, Bundeswehr makin kecil dan makin tidak atraktif".

Kujat mengingatkan, sekalipun harus melakukan reformasi, sebaiknya yang dibahas tidak hanya program penghematan dan penyusutan Bundeswehr. Yang penting adalah membahas apa saja tugas militer, dan fasilitas apa yang dibutuhkan untuk memenuhi tugas itu. Militer harus punya perlengkapan memadai untuk memenuhi tugas-tugasnya.