1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pekembangan Di Yaman Tidak Menentu

6 Juni 2011

"Bisa menjadi awal baru," begitu salah satu komentar harian Eropa menanggapi keberangkatan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh ke Arab Saudi. Betapapun juga negara di tepi laut Aden itu masih jauh dari stabilitas.

https://p.dw.com/p/11VG6
Akankah Yaman akan tenang setelah Presiden Ali Abdullah Salih meninggalkan Yaman?Foto: picture-alliance/dpa

Der Standard, Austria: „Bila Saleh masih berpikir panjang, tetapi hal ini diragukan, maka ia akan menggunakan kesempatan terakhir ini untuk meletakkan jabatannya. Alasan mengapa ia perlu meletakkan jabatan adalah serangan terhadapnya baru-baru ini yang hampir membunuhnya. Tetapi ia masih saja berusaha menjaga mukanya dengan melontarkan kembali pernyataan yang sering diutarakan sebelumnya. Yakni, perebutan kekuasaan di Yaman tidak berlangsung antara pihak yang mencoba mempertahankan otokrasi atau menciptakan demokrasi, tetapi ada kekuatan lain. Kepergian Saleh tidak menyelesaikan masalah, tetapi setidaknya membuka peluang untuk memulai sebuah awal baru.“

Aftenposten, Norwegia: „Penduduk ibukota Yaman bersorak-sorai ketika berita keberangkatan Presiden Saleh ke Arab Saudi disebarluaskan. Namun masih perlu dilihat, apakah Saleh meninggalkan Yaman untuk jangka waktu panjang. Dan, kalaupun ia akan hidup di pengasingan untuk seterusnya, tidak berarti bahwa 30 tahun pemerintah otoriter sudah berlalu. Yaman adalah negara lemah, dimana sebuah budaya politik demokrasi mempunyai kesempatan kecil untuk berkembang. Situasi seperti ini tidak menjamin bahwa pergantian kekuasaan dapat memperbaiki kehidupan rakyat Yaman. Tetapi, setidaknya ini bisa menjadi awal baru.“

Rzeczpospolita, Polandia: „Saleh memerintah di Yaman lebih lama daripada rekannya Ben Ali di Tunisia dan Hosni Mubarak di Mesir. Saleh berpengalaman menghadapi lawan politik dan penumpasan pemberontak. Dulu ia pernah menyebut memerintah di Yaman ibaratnya menari di atas kepala-kepala ular. Dan selama 33 tahun ia menari di Yaman. Kini ia terpaksa meninggalkan negaranya. Saleh akan dirawat di Arab Saudi. Seperti pemimpin Arab lainnya, Saleh menyebut dirinya sebagai bendungan yang mampu menahan serangan kelompok teroris atau Islam fundamentalis yang hendak merebut kekuasaan di negerinya. Namun pernyataan itu tidak dapat dibenarkan. Walaupun al-Qaida bukan karya Saleh, jaringan tersebut eksis di Yaman dan punya dukungan cukup kuat. Tetapi itu semua bukan berati, bahwa barat harus menuruti Saleh dan mendukungnya.“

La Republica, Italia: „Selama beberapa dekade Saleh selalu bersikap sombong dengan menyatakan ia „menari di atas kepala-kepala ular“. Karena merasa, ia mampu mempertahankan kekuasaannya di sebuah negara yang terpecah-belah oleh kemiskinan, kekurangan akan sumber daya alam dan persaingan di antara suku-suku. Kini Presiden Saleh terpaksa menuruti pertunjuk dokter. Jika sekarang semua berjalan sesuai rencana, maka pemerintah Yaman akan membentuk sebuah dewan persatuan nasional untuk menyusun konstitusi baru dan menggelar pemilihan baru. Semua ini dapat diwujudkan secepatnya dalam satu tahun. Rakyat Yaman akan mengalami masa yang cukup pelik.“

Frankfurter Allgemeine, Jerman: „Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh telah didepak dari tahtanya. Tetapi, kegembiraan yang masih dirasakan di seluruh Yaman nampaknya akan berakhir dalam waktu dekat ini. Gerakan damai menentang rezim Saleh empat setengah bulan lalu, bisa berubah menjadi perebutan kekuasaan antara dua kubu besar negeri itu. Amerika Serikat dan negara tetangga Arab Saudi memantau terus perkembangan di Yaman. Berbeda dengan Tunisia atau Mesir, sejak lama Yaman sudah dinilai sebagai ‚negara yang gagal'. Saleh cukup lama mencoba untuk bertahan. Namun ia gagal.“

AN/HP/dpa/afpd