1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Perpanjang Mandat ISAF

9 Oktober 2009

Sekitar 100.000 prajurit ISAF dan AS berada di Afghanistan. PBB sepakat tambah jumlah ini, juga untuk bina pasukan keamanan negara tersebut dan lindungi warga sipil.

https://p.dw.com/p/K34M
Tambahan pasukan ISAF diharapkan dapat atasi naiknya aksi teror dan kekerasan kelompok Tliban dan Al-Qaida.Foto: AP

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyepakati resolusi untuk menambah jumlah pasukan pelindung internasional di Afghanistan ISAF dan memperpanjang mandatnya selama setahun lagi, sampai 13 Oktober 2010. Ke-15 anggota dewan keamanan PBB menyepakati resolusi dengan suara bulat dan menekankan pentingnya memperkuat pasukan ISAF untuk mendukung semua kegiatan operasionalnya.

Dewan keamanan PBB juga mencemaskan situasi keamanan di Afghanistan. Terutama meningkatnya jumlah tindakan kekerasan dan aksi teror dari kelompok radikal Taliban dan Al-Qaida, serta kelompok-kelompok kriminal bersenjata dan gembong-gembong narkotik. Duta Inggris untuk PBB, John Sawers, menekankan pentingnya upaya melindungi rakyat sipil di Afghanistan yang juga menjadi korban rangkaian serangan bom bunuh diri dari kelompok-kelompok radikal dan juga serangan udara pasukan AS. Resolusi ini menyerukan kerjasama dengan berbagai organisasi kemanusiaan internasional untuk menjamin hal ini.

Resolusi yang diusulkan oleh Jepang dan disetujui seluruh negara anggota dewan keamanan PBB ini, juga mendorong ISAF dan mitranya untuk melanjutkan upaya untuk membimbing dan melatih pasukan keamanan nasional Afghanistan agar nantinya mereka bisa mandiri. Utusan khusus PBB untuk Afghanistan Kai Eide, melaporkan kepada dewan keamanan PBB bulan lalu, peningkatan pasukan nasional Afghanistan lebih cepat dari yang dijadwalkan, dan kemungkinan dapat mencapai sasaran 134.000 prajurit Oktober tahun depan. Eide juga menekankan pentingnya pelatihan, peralatan dan dukungan yang lebih baik.

Negara-negara anggota ISAF juga diimbau untuk memberikan kontribusinya dalam bentuk penambahan pasukan ataupun sumbangan peralatan. Tidak dirinci sejauh mana penambahan pasukannya. Saat ini di Afghanistan bertuan sekitar 67.700 prajurit ISAF dari 42 negara dan Amerika Serikat menempatkan 32.000 prajuritnya.

Akhir Agustus lalu panglima ISAF, Stanley McChrystal, menuntut tambahan sekitar 10.000 sampai 40.000 prajurit di Afghanistan. Kalau ini tidak dilakukan, AS kalah perang di Afghanistan dalam waktu satu tahun. Tuntutan ini belum disetujui oleh pemerintahan Obama, yang masih merumuskan strategi terbaik bagi Afghanistan, delapan tahun setelah perang dimulai. Partai Republik mendesak dilakukan penambahan pasukan, tetapi partai demokrat menentangnya. Sekarang ini sedang dilakukan ujicoba kerjasama dengan anggota kelompok Taliban yang moderat. Demikian dikatakan Menlu AS Hillary Cilnton di Washington Kamis (08/10) lalu. Semua pendekatan sedang diteliti agar pemerintah mengambil keputusan yang bijak mengenai keterlibatan di Hindukush, lanjut Clinton. Gedung Putih juga mengatakan, Taliban merupakan ancaman yang lebih kecil bagi AS dibandingkan Al-Qaida. Dengan ini diduga, Obama dapat memutuskan untuk tidak menambah pasukan AS di Afghanistan.

Sementara itu parlemen Jerman masih mendiskusikan penambahan pasukan Jerman di Afghanistan. Kementrian pertahanan Jerman membantah laporan media pihaknya akan menambah sekitar 3000 prajurit di Afghanistan sebagai spekulasi. Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, parlemen Jerman Bundestag masih harus membahas mandat ISAF yang baru sampai 13 Desember.

AFP/DPA/REUTERS/AR/AS