1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pasukan Filipina Gempur Kamp Pelatihan Abu Sayyaf

13 Agustus 2009

Limapuluhan orang tewas dalam pertempuran antara tentara pemerintah dengan gerilyawan Abu Sayyaf di Filipina. Lebih dari 30 orang yang tewas berasal dari kelompok gerilyawan, sisanya tentara pemerintah.

https://p.dw.com/p/J8xM
Patroli tentara Filipina di Pulau Basilan (arsip foto)Foto: AP

Pertempuran meletus, Rabu (12/08), tatkala tentara menyapu kamp pelatihan kelompok Abu Sayyaf yang terletak diantara kota Ungkaya Pukan dan Tipo-tipo di Provinsi Basilan, sekitar 900 kilometer selatan Manila.

Komandan militer regional, Jendral Ben Dolofino, mengungkapkan, banyak di antara tentaranya tewas oleh tembakan penembak jitu. Tidak kurang belasan senjata api teknologi tinggi dan puluhan bom rakitan ditemukan di kamp pelatihan tersebut. Seorang komandan angkatan laut Filipina Alexander Pama menceritakan, kamp pelatihan itu merupakan lokasi pembuatan bom dan penahanan sandera.

Jumlah mereka yang tewas akibat pertempuran yang berlangsung sekitar delapan jam ini lebih dari 50 orang. Tiga puluh dari kelompok Abu Sayyaf, sisanya serdadu pemerintah. Puluhan tentara pemerintah juga dikabarkan terluka. Boleh dikatakan ini merupakan pertempuran terbesar antara kedua pihak sejak tahun 2007. Namun menurut komandan marinir Basilan Brigjen Rustico Guettero, dalam pertempuran besar tahun 2007 di Basilan, pihak tentara menewaskan 40 anggota Abu Sayyaf. Diakui olehnya, pertahanan Abu Sayyaf kali ini cukup kuat. Digambarkan Pama, kedua pihak bertempur frontal.

Abu Sayyaf merupakan satu dari beberapa kelompok militan di selatan Filipina yang menginginkan kemerdekaan atau sedikitnya otonomi yang lebih luas di wilayah itu. Selama ini, penasihat Amerika Serikat terus membantu militer Filipina dalam memerangi Abu Sayyaf.

Kelompok, yang diduga terkait jaringan Al Qaida ini, belakangan kerap melakukan tindakan kriminalitas, diantaranya melakukan penculikan terhadap orang asing atau non Muslim. Januari lalu, misalnya, mereka menculik tiga anggota Palang Merah Internasional. Dua diantaranya dibebaskan pada bulan April, sisanya baru Juli lalu.

Abu Sayyaf juga dituding bertanggung jawab dalam menenggelamkan feri di Selat Manila tahun 2004 yang menewaskan seratusan orang. Kelompok ini bisa dibilang kelompok kecil, namun paling keras dalam memperjuangkan kemerdekaan. Diperkirakan jumlahnya hanya sekitar 350 orang yang kebanyakan bermukim di Basilan dan Jolo.

Seorang analis, Rex Robles, mengatakan, tidak mengherankan bila anggota Front Pembebasan Islam Moro MILF ikut membantu gerakan ini. Sebab mereka saling terkait ikatan darah maupun pernikahan.

(AP/RP/ dpa/rtr/ap/afp)