1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partisipasi Jerman Diharapkan dalam Modernisasi Rusia

15 Juli 2010

Siemens tandatangani kontrak bernilai 2,2 milyar Euro untuk memasok ratusan kereta api dan turbin pembangkit listrik di Rusia. Prioritas perjalanan Kanselir Merkel kali ini adalah meningkatkan hubungan perdagangan.

https://p.dw.com/p/ONJD
Presiden Rusia Dimitry Medvedev dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Yekaterinburg (15/07)Foto: AP

Dalam kunjungannya ke Rusia, Kanselir Jerman mengungkit soal Hak Azasi Manusia dan pentingnya pencarian pembunuh Natalya Estemirova, aktivis HAM yang ditembak persis dua tahun lalu pada Juli 15 setelah diculik dari Chehnya. Namun tampaknya, hubungan dagang lebih diprioritaskan dalam kunjungan Merkel kali ini.

Jerman merupakan salah satu mitra dagang terpenting bagi Rusia. Juga bagi Jerman, Rusia tidak kalah penting, terlihat dari besarnya delegasi ekonomi yang ikut bersama Merkel dalam kunjungan ini. Salah seorang di antaranya adalah direktur Siemens, Peter Löscher. Di kota Yekatrinburg, perusahaan Siemens menandatangani kontrak bernilai 2,2 milyar Euro untuk memasok ratusan kereta api dan turbin pembangkit listrik di Rusia.

Perjanjian kerja Siemens bukan satu-satunya yang ditandatangani dalam pertemuan puncak antara Merkel dengan Presiden Rusia Dimitry Medvedev. Pertemuan kedua kepala negara berlangsung hangat, diiringi sejumlah lelucon yang disampaikan delegasi Rusia mengenai gurita peramal Paul dan hidangan malam yang akan disediakan. Sebagian besar delegasi Rusia mengaku mendukung tim nasional Jerman dalam Piala Dunia lalu. Dalam kunjungan Merkel kali ini, juga tampak bahwa pihak tuan rumah meminati produk Jerman.

Kepada para pengusaha papan atas kedua negara yang hadir, Presiden Medvedev mengatakan bahwa ia mengharapkan perusahaan Jerman untuk berpartisipasi dalam upaya modernisasi di Rusia. Bulan Juni lalu, Medvedev mengumumkan akan memangkas jumlah perusahaan yang terdaftar dalam sektor strategis dan berupa BUMN. Hal ini membuka jalan bagi perusahaan asing untuk berinvestasi.

Ada kebutuhan besar untuk memodernisasi sektor industri di Rusia. Dan ini merupakan peluang yang bagus bagi perusahaan-perusahaan Jerman. Klaus Mangold, yang mewakili Kamar Dagang Jerman untuk negara-negara Eropa Timur, menyampaikan, peluang itu bukan hanya untuk perusahaan besar. Ungkapnya, "Ada 6000 perusahaan Jerman yang berkiprah di Rusia. 5500 diantaranya adalah perusahaan kelas menengah. Saya pikir ini merupakan landasan yang baik sekali untuk perkembangan selanjutnya. Selama krisis, perusahaan-perusahaan itu tetap bertahan di Rusia dan kini di masa-masa ekonomi bangkit kembali, mereka akan berpartisipasi.“

Ekonomi Rusia selama ini bergantung pada perdagangan minyak dan gas bumi. Mendatang hal itu akan berubah. Teknologi tinggi merupakan salah satu sektor yang akan didorong maju. Pada pertemuan itu, Medvedev mengatakan bahwa Rusia sudah mengalokasikan sekitar 5 milyar Euro untuk membangun pusat teknologi Skolkovo di dekat Moskow. Pusat teknologi ini diprediksikan akan bersaing dengan Silicon Valley di Amerika Serikat.

Selain membahas perdagangan, kedua kepala negara itu membicarakan politik kawasan serta program nuklir Iran. Selain itu, Merkel dan Medvedev membicarakan masalah perizinan visa bagi warga Rusia yang ingin ke Eropa dan masuknya Rusia ke dalam organisasi perdagangan dunia, WTO.

Hari Jumat (16/07), Kanselir Jerman Angela Merkel akan melanjutklan perjalanannya ke Cina.

dpa/rtr/afpe/ Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk