1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai Penentang Uni Eropa Raih Suara Besar dalam Pemilu Finlandia

18 April 2011

Partai Finlandia Sejati selama ini dikenal anti imigran dan menentang ide Uni Eropa. Dengan perolehan suaranya, Partai Finlandia Sejati akan masuk dalam pemerintahan dan bisa mengubah peta politik Uni Eropa.

https://p.dw.com/p/10vYH
Ketua Partai Finlandia Sejati Timo SoiniFoto: dapd

Partai Finlandia Sejati meraih sekitar 19 persen suara, naik hampir lima kali lipat dibanding pemilu sebelumnya. Dengan perolehan itu, artinya partai nasionalis kanan ini berhasil merebut 39 dari 200 kursi parlemen.

Partai Finlandia Sejati dikenal sebagai partai yang mengkombinasikan gagasan kiri dalam ekonomi sekaligus sangat konservatif dalam masalah sosial. Mereka adalah pengkritik utama globalisasi dan Uni Eropa. Partai ini juga mengkampanyekan pengetatan bagi para imigran dan pada saat bersamaan menekankan kebanggan pada identitas asli Finlandia.

Timo Soini, Ketua Partai Finlandia Sejati meminta semua kalangan menerima hasil pemilu sambil menyebut bahwa era baru bagi negaranya telah dimulai. "Anda harus, dan orang lain juga harus menghormati kehendak rakyat Finlandia. Partai kami bukan sayap kanan, posisi kami ada diantara Partai Sosial Demokrat dan Partai Tengah. Ada banyak kesalahpahaman selama berpuluh tahun, jadi anda seharusnya tak usah terlalu khawatir. Anda sekarang telah melihat apa yang terjadi di Finlandia dan rakyat negeri kami telah bicara. Ini adalah kemenangan besar. Ini harus dianalisis dengan jujur. Dan saya pikir era baru telah datang di Finlandia."

Timo Soini mencoba menenangkan kekhawatiran banyak kalangan mengenai haluan politik Partai Finlandia Sejati. Kepada wartawan, dia menegaskan dirinya bukan seorang ekstrim. Meski demikian, hari Senin (18/04) ia kembali melontarkan kritik terhadap Uni Eropa. Ia menyatakan, isu politik harus berubah sambil menyebut bahwa selama ini negaranya telah bersikap terlalu lunak di Uni Eropa.

Partai Finlandia Sejati adalah partai yang menentang pemberian bailout atau dana talangan kepada sesama negara Uni Eropa yang terkena krisis. Belakangan, Timo Soini bersama partainya juga bersuara keras menentang rencana Uni Eropa memberikan dana talangan untuk membantu menyelamatkan ekonomi Portugal dari kebangkrutan.

Menteri Luar Negeri Finlandia Alexander Stubb mengatakan, hasil pemilu ini menunjukkan bahwa sebuah kekuatan baru sedang muncul dalam peta politik Finlandia. "Ini untuk atau melawan internasionalisme. Untuk Eropa atau melawan Eropa. Antara liberal atau konservatif. Juga antara yang terbuka atau tertutup. Anda juga bisa melihat ke depan atau ke belakang. Itulah pilihan yang tersedia hari ini. Kalau biasanya secara tradisional kami memiliki tiga partai besar, maka sekarang sepertinya kami memiliki empat."

Kemenangan partai sayap kanan Finlandia diperkirakan bakal berpengaruh pada kebijakan dana talangan Uni Eropa terhadap Portugal. Sebelumnya, Uni Eropa telah melemparkan sinyal bakal menolong Portugal yang kini sedang dilanda krisis ekonomi. Namun, Partai Finlandia Sejati telah melemparkan sinyal bakal menentang rencana bailout. Kemenangan partai yang kritis terhadap bailout ini, diperkirakan akan mempengaruhi kebijakan dana talangan di dalam Uni Eropa. Apalagi Finlandia punya hak veto untuk menentang.

Namun demikian Partai Koalisi Nasional yang menjadi pemenang pemilu dan meraih suara terbanyak mencoba meredam kekhawatiran. Ketua partai tersebut, Jyrki Katainen, menegaskan bahwa Finlandia selama ini selalu bertanggungjawab dan menjadi pemecah masalah, bukan pembuat masalah.

Setelah pemilu ini, kata Jyrki, partai-partai terbesar akan mulai mencari jalan tengah untuk berkompromi. Partai Koalisi Nasional selama ini dikenal sebagai pendukung Euro. Namun dengan hasil Pemilu ini, mereka harus berkoalisi dengan Partai Finlandia Sejati yang sebaliknya justru sangat kritis terhadap Uni Eropa.

Andy Budiman/rtr,afp,ap,dpa

Editor: Yuniman Farid