1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

140610 Belgien Wahlen

14 Juni 2010

Partai Vlaams, N-VA, ingin agar Belgia dipecah. Bukan hal yang positif bagi Belgia yang awal Juli mendatang akan mengambil alih kepemimpinan bergilir Dewan Eropa.

https://p.dw.com/p/NqRa
Ketua Partai Vlaams, N-VA, Bart De Wever berbicara di depan wartawan setelah memberikan suaranya dalam Pemilu Belgia (13/06)Foto: AP

Kandidat utama partai nasionalis Aliansi Vlaams Baru, N-VA, Bart de Wever keluar sebagai pemenang pemilihan parlemen di Belgia Utara. Di kawasan Flanders yang berbahasa Belanda, N-VA merupakan partai terkuat. N-VA bahkan meraih lebih banyak suara ketimbang Partai Sosialis, PS, yang menang secara terpisah dalam pemilihan parlemen di kawasan berbahasa Perancis Walonia.

N-VA sudah sejak lama menginginkan agar Belgia dibagi dua dan pesan De Wever menggambarkan hal itu. Dikatakannya, tak ada hal yang tidak mungkin, apabila betu-betul diinginkan. Artinya, bagi wilayah Belgia utara itu jelas bahawa akhirnya bisa melepaskan diri dari Wallonia yang miskin. Wilayah Belgia selatan itu sejak lama dianggap memberatkan kantong masyarakat Vlaams di kawasan Flanders. Oleh sebab itu di Belgia, sepertiga warga berbahasa Belanda ingin agar Flanders berdiri sendiri. Terkait hal itu, De Wever menuntut adanya reformasi mendasar, yang tentunya termasuk urusan anggaran.

Belgia pada dasarnya terbagi dalam tiga komunitas bahasa. Kawasan Flanders di Utara, yang berbahasa Belanda, kawasan Walonia yang berbahasa Perancis di bagian selatan dan komunitas berbahasa Jerman yang berada di kawasan perbatasan Belgia-Jerman.

Konflik antara masyarakat Vlaams dan Walonia, sudah berulang kali hampir mendorong negara itu ke jurang perpecahan. Banyak yang berpendapat bahwa persatuan Belgia selama ini bisa dipertahankan hanya karena ibukotanya, Brussel, merupakan markas Komisi Eropa dan Parlemen Eropa. Persengketaan kedua bagian Belgia itu terutama disebabkan oleh pembagian anggaran.

Di utara Belgia, Komunitas Vlaams yang kaya menuding kaum Wallonia di Selatan yang miskin sebagai parasit, yang ingin terus mendapatkan subsidi dari Utara. Disebutkan, hal inilah yang menyebabkan mayoritas warga Belgia berbahasa Perancis memilih persatuan Belgia, yang dikampanyekan oleh partai sosialis. Dalam pemilihan di kawasan Selatan, kaum Sosialis keluar sebagai pemenang. "Kemenangan spektakuler Partai Sosialis, PS adalah berkat rakyat yang memberikan suaranya untuk menentang egoisme dan perpecahan bangsa,“ begitu seru Elio di Rupo kepada pendukungnya.

Kementerian Dalam Negeri Belgia memperkirakan bahwa di Majelis Rendah, N-VA akan memiliki 27 kursi, satu kursi lebih banyak daripada Partai Sosialis Demokrat PS. Namun apabila kaum sosialis berbahasa Belanda bergabung dengan PS yang berbahasa Perancis, maka PS akan memiliki suara terbanyak. Karena itu, Ketua Partai Sosial Demokrat PS, Elio di Rupo, diperkirakan akan menggantikan Perdana Menteri Yves Leterme dari Partai Kristen Demokrat yang mengakui kekalahannya.

Enam minggu lalu Perdana Menteri Belgia Yves Leterme mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Albert II, setelah semua pembicaraan dan upaya mencapai solusi konflik bahasa antara masyarakat Vlaams dan Wallonia gagal. Meski begitu, tak banyak orang yang berpendapat bahwa kemenangan partai nasionalis N-VA yang separatis akan segera memecah belah negara itu. Antara lain, karena pembentukan kabinet di Belgia biasanya membutuhkan lebih dari setengah tahun.

Sylvie Ahrens Edith Koesoemawiria

Editor: Hendra Pasuhuk