1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Orangutan Albino Dinamakan 'Alba'

16 Mei 2017

Orangutan Albino langka yang diselamatkan di Indonesia dinamakan "Alba". Nama itu dipilih dari berbagai usulan nama yang dikirim masyarakat dari seluruh dunia.

https://p.dw.com/p/2d1kf
Borneo Orang-Utan
Foto: BOSF, Indrayana

Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) mengatakan arti nama Alba adalah "putih" dalam bahasa Latin dan "fajar" dalam bahasa Spanyol. Yayasan ini berharap hewan langka tersebut  akan menjadi duta untuk spesies yang terancam punah.

Orangutan betina berusia lima 5 tahun itu diselamatkan dari perdagangan gelap di sebuah desa di Kalimantan akhir 29 April lalu. Alba merupakan orangutan albino pertama yang akan ditemukan oleh yayasan tersebut dalam 25 tahun terakhir.

 "Kita tidak bisa begitu saja menempatkan Alba di kawasan hutan, atau di tempat perlindungan, tanpa benar-benar memeriksa semua kemungkinan," tandas  CEO Borneo Orangutan Survival Foundation, Jamartin Sihite dalam sebuah pernyataan.

Ditemukan dalam kondisi sekarat

Orangutan albino tersebut mengalami dehidrasi, dalam kondisi lemah dan menderita infeksi  saat diselamatkan. Setelah berhari-hari menjalani perawatan khusus, nafsu makan Alba mulai meningkat dan berat tubuhnya bertambah  beberapa kilogram.

Orangutan, primata kemerahan yang terkenal dengan sifat lembut dan cerdas, hidup di alam liar Sumatera dan Kalimantan.

Jumlahnya menurun terus

 International Union for Conservation of Nature  IUCN memperkirakan bahwa jumlah orangutan di Borneo telah turun hampir dua pertiganya, sejak awal tahun 1970-an dan diperkirakan bakal menurun  terus menjadi 47.000  ekor hingga tahun 2025.

IUCN memasukkan orangutan Borneo dalam daftar hewan yang sangat terancam keberadaannya. Menurunnya jumlah orangutan ini tidak lain di antaranya karena perburuan dagingnya  dan dibunuh oleh pekerja perkebunan kelapa sawit. Jumlah yang dibunuh menurut IUCN sekitar  2.000 sampai 3.000 ekor per tahun. Sementara  penghancuran hutan tropis untuk  dijadikan pertanian perkebunan  telah mengganggu habitat orangutan.

ap/rzn(ap/afp)