1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Oposisi Suriah Laporkan Pemberontakan di Penjara

24 Juli 2012

Aksi demonstrasi berdarah terjadi di sejumlah penjara di Suriah. Korban jiwa berjatuhan. Sementara itu Dewan Transisi Nasional mengaku siap menerima pemerintahan transisi yang dipimpin orang terdekat Bashar Assad.

https://p.dw.com/p/15duU
This image made from amateur video released by Shaam News Network and accessed by the Associated Press Saturday, July 21, 2012 purports to show shelling of Homs, Syria by government forces on July 21, 2012. (Foto:Shaam News Network via AP video/AP/dapd) IMAGE MADE FROM AMATEUR VIDEO RELEASED BY SHAAM NEWS NETWORK AND ACCESSED VIA AP VIDEO SATURDAY, JULY 21, 2012. THE ASSOCIATED PRESS CANNOT INDEPENDENTLY VERIFY THE CONTENT, DATE, LOCATION OR AUTHENTICITY OF THIS MATERIAL
Perang di SuriahFoto: Reuters

Kelompok oposisi Suriah menyatakan siap menerima pemerintahan transisi di bawah kepemimpinan salah seorang dari lingkaran terdekat Presiden Bashar al Assad. "Kami menyetujui pengunduran diri Assad dan pengalihan tanggungjawab pemerintahan kepada perwakilan dari rejim," kata George Sabra, Jurubicara Dewan Nasional Suriah, Selasa (24/7). Suriah memiliki "figur patriotis" di jajaran pejabat sipil dan perwira militer yang dapat memimpin untuk sementara waktu, katanya tanpa menyebut nama.

Sabra merujuk pada model peralihan kekuasaan di Yaman. November tahun lalu Presiden Ali Abdullah Saleh mengundurkan diri dan mengalihkan jabatannya kepada wakilnya Abdul Rabbo Mansur Hadi. Ia kemudian terpilih sebagai presiden pada pemilihan umum bulan Februari.

Sementara itu jaringan aktivis oposisi Suriah melaporkan telah terjadi aksi demonstrasi di penjara utama di kota Aleppo, Senin (23/7). Sebagian narapidana juga dilaporkan berusaha meloloskan diri. Petugas keamanan kemudian menyerbu sel penjara dan mulai menembaki narapidana dengan peluru tajam dan gas air mata. "Delapan orang tewas dan sebagian ruangan penjara dilalap api," kata Dewan Koordinasi Lokal (LCC) yang bekerja di bawah Dewan Transisi Nasional.

Pemberontakan di penjara Aleppo merupakan yang kedua dalam beberapa hari terakhir. Sabtu (21/7) kemarin LCC juga melaporkan aksi demonstrasi di penjara di kota Homs. Hari Senin dikabarkan terjadi penembakan dan ledakan di penjara tersebut. LCC mendesak lemabaga internasional untuk segera bertindak untuk menghindari "pembantaian" terhadap para narapidana di penjara Homs.

rzn//dpad/rtr/afp