1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Oposisi Mesir Tetap Tolak Referendum Konstitusi

10 Desember 2012

Kelompok oposisi di Mesir serukan aksi protes baru Selasa (11/12), meskipun Presiden Mohammed Mursi telah memberikan konsesi terkait perubahan konstitusi yang akan memberikan dia kekuasaan lebih luas.

https://p.dw.com/p/16z0l
Foto: Reuters

Oposisi yang bergabung dalam Front Penyelamat Nasional, NSF, Minggu (09/12) sore menyatakan, akan terus menentang rencana referendum rancangan konstitusi baru yang diajukan oleh Presiden Mursi.

Nationale Heilsfront Ägypten
Front Penyelamat Nasional, NSFFoto: AFP/Getty Images

“Kami tidak mengakui rancangan konstitusi baru karena tidak mewakili keinginan rakyat Mesir”, Begitu ungkap jurubicara NSF di Kairo. “Kami menolak referendum yang akan menyebabkan semakin terpecah belahnya rakyat.”

Konsensi Terlalu Sedikit

Pernyataan NSF dikeluarkan setelah rembukan panjang dan alot untuk menanggapi konsesi yang diberikan Presiden Mursi. Pernyataan itu juga menyerukan agar rakyat Mesir menggelar demonstrasi masal di seluruh Mesir pada hari Selasa (11/12), sebagai tanda penolakan terhadap keputusan Presiden.

Sebelumnya, Presiden Mursi mencabut dekrit yang memusatkan seluruh kekuasaan politik di tangan presiden. Namun banyak pihak masih menganggap hal itu kurang.

Dekrit yang dikeluarkan Presiden Mursi pada 22 November telah memicu aksi protes besar-besaran dari masyarakat. Melalui Twitter tokoh oposisi Mohammed El Baradei, menyatakan, "Kami akan tolak sebuah konstitusi yang memangkas kebebasan dan hak-hak kita.”

Proteste in Ägypten gegen Präsident Mursi
Aksi protes Anti Presiden MursiFoto: Reuters

Sementara itu dilaporkan, kelompok Ikhwanul Muslimin merencanakan demonstrasi tandingan pada hari Selasa, guna mendukung rencana referendum yang dijadwalkan pada 15 Desember mendatang. Menilik perkembangan beberapa minggu terakhir, konfrontasi dan eskalasi kekerasan antara kedua kelompok di Mesir itu bisa kembali terjadi.

EK/AS(afp/dpa)