1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Sebut Rusia Dalangi Skandal Partai Demokrat

27 Juli 2016

Amerika Serikat kembali digoyang skandal bocornya email petinggi Partai Demokrat. Buat Presiden Barack Obama, serangan tersebut bisa jadi berasal dari Rusia. "Semuanya mungkin," ujarnya.

https://p.dw.com/p/1JWQU
Obama Putin: Das Treffen am Rande der UN-Vollversammlung
Foto: picture-alliance/dpa

Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak menutup kemungkinan bahwa Rusia terlibat dalam insiden bocornya percakapan email petinggi Partai Demokrat. "Apa yang kami tahu adalah Rusia telah meretas sistem kami," ujarnya dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC, Selasa (26/7).

Ia juga menyetujui anggapan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin lebih memilih kandidat Partai Republik Donald Trump ketimbang pesaingnya dari Demokrat, Hillary Clinton. "Saya berpegang pada apa yang Trump sendiri katakan. Dan saya kira dia mendapat pemberitaan positif di Rusia."

Pemerintah di Moskow sendiri menyebut klaim keterlibatan Rusia dalam skandal email Partai Demokrat sebagai sesuatu yang "absurd" dan mengada-ada. Trump juga ikut menimpali lewat akun Twitternya, "untuk sekedar catatan, saya tidak punya investasi apapun di Rusia," tulisnya.

Kebocoran lebih dari 20.000 email lewat portal WikiLeaks menjelang Konvensi Partai Demokrat di Philadelphia memicu skandal di Amerika. Pasalnya kebocoran tersebut mengungkap bagaimana petinggi Demokrat lebih mendukung Clinton ketimbang pesaingnya Bernie Sanders.

Akibatnya Ketua Umum Demokrat Debbie Wasserman Schultz terpaksa mengundurkan diri. Petinggi partai juga meminta maaf pada Sanders dan pendukungnya.

Obama kini meminta penduduk sabar menunggu hasil penyelidikan Badan Kepolisian Federal, FBI. Namun berbagai pakar teknologi informasi yang ditugaskan mengungkap serangan cyber tersebut memastikan Rusia sebagai sumber serangan.

rzn/hp (dpa,rtr)