1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama 'Dukung' Pembatasan Senjata

19 Desember 2012

Presiden AS Obama dikenal sebagai pendukung peraturan kepemilikan senjata yang lebih ketat. Namun, upayanya masih dianggap kurang. Setelah tragedi Newtown, Obama ingin mengubahnya.

https://p.dw.com/p/175Kz
Foto: picture-alliance/dpa

Di Amerika Serikat, perdebatan konsekuensi dari penembakan amuk di sekolah dasar di Newtown terus berlangsung. Presiden AS Barack Obama akan "mendukung secara aktif" inisiatif Senator Demokrat Dianne Feinstein yang ingin melarang kepemilikan senjata semi otomatis tertentu. Demikian pengumuman dari Gedung Putih di Washington.

Selain itu, Obama juga mendukung peraturan yang melarang penjualan senjata secara privat melalui individu yang tidak memiliki ijin resmi. Langkah ini diharap bisa menutup celah hukum yang selama ini memungkinkan pembelian senjata di pameran senjata. Inisiatif Feinnstein juga ingin membatasi kepemilikan amunisi dalam jumlah banyak.

Pandangan baru

Harry Reid, wakil kubu Demokrat di Senat yang selama ini dikenal mendukung kepemilikan senjata, mengumumkan dimulainya perdebatan perubahan "Peraturan dan Budaya". Senator Republik Marco Rubio menjelaskan melalui juru bicaranya, ia tetap memihak pada hak memiliki senjata, namun peraturan harus "dikaji kembali secara serius" untuk mencegah terjadinya "penembakan massal" di masa depan.

Amoklauf USA Newtown Connecticut USA
Newtown masih berdukaFoto: Reuters

Penembak amuk Adam Lanza, 20 tahun, Jumat lalu (14/12) menembak mati 20 anak-anak dan enam dewasa di SD Sandy Hook. Menurut keterangan polisi, ia melepaskan ratusan tembakan. Korbannya bahkan ditembak hingga 11 kali. Sebelumnya, Lanza telah membunuh ibunya. Setelah penembakan massal, Lanza menembak diri sendiri. Motifnya masih belum jelas.

Lobi senjata "tidak bahagia"

Sementara itu lobi senjata AS akhirnya mengeluarkan pernyataan singkat. Mereka "syok, sedih dan sangat tidak bahagia" atas "pembunuhan mengerikan dan tidak masuk akal" tersebut. Demikian "National Rifle Association" (NRA). Menurut NRA, mereka begitu lambat mengatakan sesuatu karena ingin menghormati perasaan keluarga korban.

NRA juga menjamin akan turut berperan agar tidak terjadi lagi pembunuhan semacam itu. Namun, organisasi tersebut tidak memaparkan langkah konkrit apa yang akan mereka lakukan. "NRA siap melakukan aksi yang berguna untuk membantu agar insiden semacam itu tidak akan pernah terjadi lagi." Selama ini NRA menentang keras semua upaya yang ingin memperketat peraturan kepemillikan senjata di Amerika Serikat.

"Bushmaster" tidak menguntungkan

Badan investasi keuangan AS Cerberus mengumumkan akan menjual sahamnya di perusahaan Freedom Group yang memproduksi senjata pelaku penembakan amuk di Newtown. Tahun 2006, Cerberus membeli mayoritas saham Freedom Group. Lanza menggunakan senjata api merk "Bushmaster" yang diproduksi perusahaan tersebut. Cerberus mengakui, keputusan ini dipicu oleh tragedi penembakan amuk di Newtown.

VLZ/HP (dapd, afp, dpa)