1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nelson Mandela Tamu Kehormatan Upacara Penutupan Piala Dunia

11 Juli 2010

Sebenarnya penyanyi Shakira lah yang menjadi dirancang untuk menjadi bintang utama upacara penutupan Piala Dunia 2010 di stadium Soccer City Johnannesburg.

https://p.dw.com/p/OGUR
Nelson Mandela dan istrinya di stadion Soccer City JohannesburgFoto: AP

Shakira tampil memukau bersama band lokal asal Afrika Selatan Freshly Ground membawakan lagu resmi piala dunia kali ini 'Waka Waka'. Tetapi bintang sesungguhnya adalah pria tua berusia 91 tahun yang disambut dengan seruan 'Madiba, Madiba' nama keluarganya oleh puluhan ribu penonton di stadion. Nelson Mandela, sosok yang masih dianggap sebagai wajah Afrika Selatan, turut hadir sebentar dalam upacara tersebut. Mandela memegang peranan penting dalam pemilihan Afrika Selatan sebagai negara penyelenggara piala dunia. Dalam upacara pembukaan 11 Juni lalu, ia membatalkan kehadirannya setelah cucu buyutnya yang berusia 13 tahun meninggal dalam kecelakaan mobil.

Upacara terus berlangsung dengan gemerlap. Permainan tata cahaya dan proyeksi video di lapangan hijau yang melibatkan 780 penari memberikan sentuhan modern. Tetapi ciri khas Afrika tetap tidak ketinggalan. Mereka menampilkan puluhan gajah melalui boneka-boneka raksasa yang berkeliling di stadion. Sementara para penari membentuk Vuvuzela raksasa.

Piala Dunia 2010 berakhir sudah. Turnamen yang dianggap berhasil ini adalah kemenangan bagi Afrika Selatan yang selama bertahun-tahun menghadapi cercaan media bahwa mereka akan menjadi penyelenggara yang gagal karena tingginya angka kriminalitas di negara tersebut, kekacauan yang kerap terjadi dan stadion yang pembangunannya tidak sesuai jadwal semula. Presiden Jacob Zuma mengucapkan terima kasih kepada bangsanya. Ia mengatakan, bahwa mereka adalah bintang dan juara yang sesungguhnya karena telah menjadi tuan rumah turnamen yang sukses, membuka negara dan hati mereka kepada dunia. Walau pun menjadi tuan rumah pertama dalam sejarah piala dunia yang tersingkir di babak penyisihan grup, warga Afrika Selatan tetap menjadi supoerter yang antusias dan menjadikan ajang ini sebagai piala dunia dengan pengunjung terbanyak ketiga dalam sejarah. Tiga juta tiket terjual, hanya Amerika Serikat di tahun 1994 dan Jerman di tahun 2006 saja lah yang menjual lebih banyak tiket. Ketua organisasi lokal Danny Jordaan mengatakan, turnamen ini telah menyatukan berbagai ras dan membolehkan warga Afrika Selatan merasa bangga akan negaranya.

Vidi Legowo-Zipperer/rtr/afp

Editor : Rizky Nugraha