1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nawaz Sharif Menang Pemilu Pakistan

13 Mei 2013

Mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif siap memimpin kembali pemerintah di Pakistan. Ia berjanji memperbaiki ekonomi dan menyelesaikan masalah energi.

https://p.dw.com/p/18Wic
Nawaz Sharif (L) waves during parliamentary elections in Lahore, Punjab province, Pakistan, 11 May 2013. EPA/PAKISTAN MUSLIM LEAGUE NAWAZ
Pakistan Wahlen Nawaz SharifFoto: picture-alliance/dpa

Partai Liga Muslim pimpinan Nawaz Sharif, PMLN, muncul sebagai pemenang dalam pemilihan umum di Pakistan. Partai pemerintah PPP yang dipengaruhi keluarga besar mendiang Benazir Bhutto menderita kekalahan dan hanya menempati peringkat ketiga. Sedangkan partai PTI pimpinan bekas bintang cricket Imran Khan menempati posisi kedua.

Menurut perhitungan sementara stasiun televisi Pakistan Geo News, PMLN bisa mendapat 125 kursi, sedangkan PTI 32 kursi dan PPP 31 kursi. Seluruh kursi yang diperebutkan adalah 272 kursi. Untuk mencapai mayoritas mutlak 137 kursi, PMLN mungkin mendapat dukungan kandidat independen atau harus berkoalisi dengan partai lain.

Sejak awal perhitungan suara, Nawaz Sharif sudah menyatakan partainya memenangkan pemilu. Jajak pendapat sebelumnya memang menunjukkan bahwa PMLN akan meraih kemenangan besar. Sharif menekankan, ia akan mengajak semua pihak untuk membicarakan masa depan Pakistan.

Sambutan Internasional

Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon menyambut penyelenggaraan pemilu Pakistan. Inilah untuk pertama kalinya sebuah pemerintahan sipil diganti oleh pemerintahan lain melalui pemilu. Selanjutnya ia mengatakan, ini adalah ”langkah penting menuju demokrasi di negeri ini”.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry memberi selamat kepada Pakistan. ”Pemilu ini adalah sebuah langkah bersejarah dalam perjalanan demokrasi di Pakistan”, kata Kerry, Ia terutama memuji keberanian pemilih, yang tidak menyerah pada ancaman kelompok ekstrim. Sekalipun terjadi berbagai aksi kekerasan, banyak pemilih yang tetap datang ke tempat pemungutan suara.

Nawaz Sharif pernah dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri. Tahun 1999 ia digulingkan oleh pimpinan militer Pervez Musharraf yang kemudian mengambil alih kekuasaan. Ia sempat mengasingkan diri ke Saudi Arabia dan akhirnya kembali ke Pakistan tahun 2007.

Tugas Berat

Imran Khan dari PTI mengaku kecewa karena karena tidak mampu merebut suara terbanyak. “Tapi kekecewaan atas kekalahan ini hilang, ketika saya melihat antusiasme kalangan remaja”, kata Khan. Bekas bintang olahraga ini memang mendapat banyak dukungan dari kaum muda dan pemilih pemula. Imran Khan mengatakan, partainya akan menjadi oposisi yang mengawasi pemerintahan baru yang akan dibentuk.

Pemerintah baru Pakistan akan menghadapi berbagai masalah besar. Pakistan saat ini mengalami krisis energi. Di banyak kawasan, listrik mati sampai 18 jam sehari. Keuangan negara juga tertekan karena harus memberi subsidi energi kepada perusahaan-perusahaan pemerintah. Kondisi ekonomi Pakistan saat ini sangat buruk.

Selain itu, Pakistan masih harus menghadapi berbagai serangan teror dari kelompok Taliban. Selama beberapa bulan terakhir, Taliban bahkan meningkatkan serangan untuk menggagalkan pemilu, karena menganggap pemilu tidak sesuai dengan Islam.

Selama hari pemungutan suara (11/05), terjadi serangan teror di beberapa tempat yang menewaskan hampir 30 orang. Walaupun demikian, kejadian itu tidak meredam antusias pemilih mengikuti pemungutan suara. Tingkat partisipasi mencapai 60 persen. Ini merupakan kenaikan 16 persen dibandingkan pemilu tahun 2008.

HP/DK (rtr, afp, dpa)