1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Militer Kembali Tewaskan Warga Sipil Suriah

28 Februari 2012

Kekerasan baru yang dilancarkan militer Suriah terhadap warga sipil Senin (27/02) sebabkan bertambahnya jumlah korban tewas. Sementara itu, Dewan Menteri Luar Negeri UE tambah tekanan terhadap Suriah.

https://p.dw.com/p/14B43
Demonstrators protest against Syria's President Bashar Al-Assad and against voting for a referendum on a new constitution in Kafranbel near Idlib February 26, 2012. The banner reads "Occupied Kafranbel". Picture taken February 26, 2012. REUTER/Handout (SYRIA - Tags: POLITICS CIVIL UNREST) FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS. THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS
Aksi protes terhadap konstitusi baru dan Presiden Bashar al Assad di Idlib (26/02)Foto: Reuters

Serangan tak kunjung henti oleh pasukan Suriah menyebabkan semakin banyak orang tewas di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak, di provinsi Homs dan Idlib Senin kemarin (27/02). Di daerah pedesaan, orang-orang bersenjata menewaskan 68 orang.

In this Wednesday, Feb. 22, 2012 citizen journalism image provided by the Local Coordination Committees in Syria and accessed on Thursday, Feb. 23, 2012, flames rise from a house from Syrian government shelling, at Baba Amr neighborhood in Homs province, Syria. A French photojournalist and a prominent American war correspondent working for a British newspaper were killed Wednesday as Syrian forces intensely shelled the opposition stronghold of Homs. (Foto:Local Coordination Committees in Syria/AP/dapd) THE ASSOCIATED PRESS IS UNABLE TO INDEPENDENTLY VERIFY THE AUTHENTICITY, CONTENT, LOCATION OR DATE OF THIS HANDOUT PHOTO
Pertempuran di Homs (22/02)Foto: AP

Kota Qusayr, yang terletak sekitar 15 km dari kota Homs ditembaki dengan roket dan senapan mesin. Suara ledakan dan tembakan terdengar dalam jarak teratur di semua penjuru kota, yang berpenghuni 40.000 orang. Seluruh provinsi Homs sudah menjadi sasaran bom dan mortir dari pasukan pemerintah sejak 4 Februari lalu.

Bantuan Tidak Bisa Diberikan

Seorang desertir yang tergabung dalam Free Syrian Army atau FSA mengatakan, mereka punya geranat roket, tetapi terutama Kalashnikov. Menurut FSA, 35 tank ditempatkan di sekitar Qusayr dan 200 lainnya di sekitar kota Homs. Seorang reporter kantor berita AFP melaporkan melihat sebuah pesawat terbang tak berawak beredar di atas kota. Malam kemarin (Senin, 27/02) tembakan senapan juga terdengar.

A garbage bin presented as a referendum voting station in Hameh, Syria on February 26, 2012. Photo by ABACAPRESS.COM # 310563_020 Schlagworte neu
Sebuah tempat sampah dijadikan tempat penampungan kertas suara dalam aksi protes terhadap referendum di Hameh (26/02)Foto: picture alliance / abaca

Seorang dokter yang merawat pasien di lokasi rahasia mengatakan ia tidak kedatangan pasien Senin kemarin, dan menyebutnya mujizat. Ia menceritakan, kondisi sanitasi sangat buruk. Militer Suriah menempatkan tentara di rumah sakit milik pemerintah dalam lima bulan terakhir. "Yang tampak hanya tank dan tentara," tuturnya sambil menambahkan, pasokan oksigen dan obat bius tidak ada. Menurut tentara yang membelot, kontak dengan warga kota Homs sulit diadakan. Sebuah terowongan yang digunakan pemberontak untuk memasuki kota telah dihancurkan tentara yang setia kepada Assad.

Dukungan bagi Pembangkang

PM Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al Thani menyatakan dukungannya bagi oposisi Suriah, dalam kunjungannya di Norwegia, Senin (27/02). Ia mengatakan, semua langkah harus diambil untuk membantu para pemberontak. Termasuk juga memberikan senjata untuk mempertahankan diri sendiri.

29377778 US Außenministerin Hillary Clinton spricht am Samstag (04.02.2012) auf einer Pressekonferenz während der 48. Sicherheitskonferenz im Hotel Bayerischer Hof in München (Oberbayern). An der Konferenz, die vom 3. bis zum 5. Februar geht, nehmen mehr als 350 Gäste teil, darunter etwa 60 Minister und Regierungschefs aus der ganzen Welt. Foto: Andreas Gebert dpa/lby +++(c) dpa - Bildfunk+++
Menteri Luar Negeri AS Hillary ClintonFoto: picture-alliance/dpa

Tetapi Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton memperingatkan hari Minggu lalu, bahwa memberikan senjata kepada pemberontak Suriah bisa berdampak buruk, yakni menjadi dukungan tidak langsung bagi Al Qaeda dan kelompok Syiah militan. Menurut organisasi Syrian Observatory for Human Rights, sejauh ini, lebih dari 7.600 orang tewas akibat kekerasan yang terjadi di seluruh Suriah sejak protes dimulai Maret 2011.

Referendum Hanya Lelucon

Sementara itu rezim di bawah Presiden Bashar al Assad menyambut baik persetujuan bagi konstitusi baru, yang diberikan oleh 90% warga yang memberikan suara. Itu disebut rezim sebagai reformasi demokratis yang sukses. "Jumlah keikutsertaan dalam referendum sangat tinggi, meskipun ada kelompok yang berusaha menteror warga," demikian laporan kantor berita pemerintah SANA, yang mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri Mohammed al Shaar.

Ia menambahkan, proses demokratis ini diadakan dalam suasanya yang damai, transparan dan adil. Oposisi memboykot referendum yang diadakan hari Minggu lalu (26/02). Assad dituduh akan menggunakan hasil referendum untuk mengintensifkan serangan militer terhadap pembangkang. Pemerintah negara-negara Barat juga menilainya hanya lelucon belaka.

Tekanan dari Uni Eropa

Uni Eropa melancarkan tekanan terhadap pemerintah Suriah. Di satu pihak Uni Eropa mempertajam sanksi. Kini lebih banyak lagi pejabat tinggi di kalangan Assad yang tidak mendapat ijin masuk Eropa, dan rekeningnya dibekukan. Seluruh kekayaan Bank Sentral Suriah di Eropa juga dibekukan. Pembelian emas, mineral berharga dan berlian dari negara itu juga dilarang. Lalu lintas pesawat terbang antara Eropa dan Suriah dihentikan.

A Syrian immigrant holds a crossed out depiction of Syrian President Bashar al-Assad during a rally against his regime in front of the Syrian embassy in Belgrade, Serbia, Friday, Dec. 23, 2011. (Foto:Darko Vojinovic/AP/dapd)
Seorang imigran Suriah menunjukkan foto Presiden Assad yang dicoret dalam demonstrasi di Beograd (23/12/2011)Foto: dapd

Menteri Luar Negeri Austria, Michael Spindelegger menilai positif keputusan Uni Eropa. "Jika kita membekukan kekayaan bank sentral Suriah, pasti ada gunanya. Karena rezim pasti merasakan dampaknya. Mereka kini harus mencari jalan lain, dan itu tidak mudah.“

Tetapi jika di Suriah ada perubahan politik, Uni Eropa bersedia memberikan dukungan secara finansial dan keuntungan lainnya lewat hubungan perdagangan dan ekonomi. Syaratnya, Presiden Bashar al Assad harus mengundurkan diri. Perubahan politik harus bebas sepenuhnya dari Assad.

afp/dpa/Christoph Hasselbach/Marjory Linardy

Editor: Edith Koesoemawiria