1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Messi 'Gantung Sepatu' dari Timnas

27 Juni 2016

Lionel Messi menyatakan pensiun dari tim nasional, setelah Argentina dikalahkan 4-2 oleh Chile dalam adu penalti di final Copa America hari Minggu (26/06/16).

https://p.dw.com/p/1JE96
Chile - Copa America Finale 2015 - Chile vs. Argentinien, Lionel Messi
Foto: Reuters/R. Moraes

Penyandang lima kali Pemain Terbaik Dunia itu gagal menyarangkan gol di gawang lawan dalam drama adu penalti setelah pertandingan berakhir 0-0. Kesedihannya tampak dari air matanya yang mengalir saat duduk di ruang ganti.

"Ini berat, bukan waktunya menganalisa," katanya. "Di ruang ganti saya berpikir bahwa ini adalah akhir bagi saya dengan tim nasional, ini bukan untuk saya.

Ditambahkannya, "Itulah yang saya rasakan sekarang, sekali lagi itu adalah kesedihan besar dan saya gagal dalam penalti yang sedemikian penting.“

Messi mengatakan lebih lanjut: “Saya berusaha keras agar Argentina menjadi juara. Tapi itu tidak terjadi. Saya tidak berhasil mewujudkannya."

Messi kehilangan kesempatan
Messi gagal sarangkan gol ke gawang ChileFoto: Reuters/Adam Hunger-USA TODAY Sports

Rentetan frustrasi

Messi telah bermain di tiga final Copa America pada tahun 2007, 2015 dan 2016 dan final Piala Dunia 2014, dan Argentina gagal menjadi juara dalam semua empat pertandingan tersebut.

Keputusan pria berusia 29 tahun --yang melampaui Gabriel Batistuta sebagai pencetak gol terbanyak negaranya— amat mengejutkan bagi rekan tim nasionalnya.

Sergio Aguero, sahabat terdekat Messi dalam tim, mengatakan bahwa ia belum pernah melihat suasana di ruang ganti yang begitu redup. Sementara kiper Sergio Romero menyarankan Messi agar memikirkan kembali keputusannya.

"Saya pikir Leo berbicara dalam situasi terbawa suasana panas saat itu karena kami kehilangan kesempatan besar tersebut," kata Romero.

Diduga pemain lain juga ingin pensiun

Pensiunnya Messi memicu rasa ketidakpercayaan di tanah air dan koran olahraga Ole segera meluncurkan kampanye media sosial, #NotevayasLeo, atau Jangan Pergi Leo, guna membujuknya untuk mengubah keputusannya.

Messi mungkin bukan satu-satunya pemain yang keluar dari tim nasional, karena dari laporan yang belum dikonfirmasi, ditengarai Javier Mascherano juga ingin gantung sepatu dari timnas.

Dengan Barcelona, Messi telah memenangkan trofi di level klub, ​​sementara dengan Argentina, ia meraih penghargaan lewat Piala Dunia U-20 dan Olimpiade 2008.

Sejak 2005, Messi memperkuat timnas senior Argentina. Ia mengoleksi 113 caps dan menjaringkan 55 gol. Messi tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Argentina, mengalahkan Gabriel Batistuta yang mengoleksi 54 gol.

FIFA menobatkan Messi sebagai yang terbaik, setelah membawa Barcelona meraih lima gelar bergengsi: Liga Spanyol, Copa del Rey, Liga Champions UEFA, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.

Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Juan Antonio Pizzi, pelatih Chile kelahiran Argentina, memuji pengaruh Messi pada pertandingan, meskipun pada saat itu ia tidak menyadari keputusan rekan senegaranya itu. "Saya percaya bahwa Messi adalah pemain terbaik dalam sejarah," ujar Pizzi.

"Mungkin bagi generasi saya, kami tidak dapat membandingkan dia dengan (Diego) Maradona atas apa yang Maradona lakukan untuk sepak bola Argentina. "Tapi saya pikir dia adalah pemain terbaik dalam sejarah dan saya pikir hal tersebut tak terbantahkan."

ap/yf (afp/rtr)