1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu Australia Rudd Mundur

22 Februari 2012

Menteri luar negeri Australia, Kevin Rudd mengundurkan diri dari jabatannya. Ia mengatakan tidak dapat berdinas lebih lama lagi dalam kabint Perdana Menteri Julia Gillard.

https://p.dw.com/p/147Qx
Kevin RuddFoto: AP

Spekulasi berkembang, mundurnya Kevin Rudd dari jabatannya sebagai menteri luar negeri, karena ingin menantang Perdana Menteri Australia, Julia Gillard dalam pemilu mendatang. Situasi ini memicu krisis baru dalam pemerintahan.

Kevin Rudd Außenminister Australien und Julia Gillard Premierministerin
Kevin Rudd dan Julia GillardFoto: picture alliance/dpa

Pemerintahan minoritas Gillard terpuruk popularitasnya ketika tercium perseteruan antara Gillard dengan Rudd, yang berhasil ia gulingkan dari jabatan perdana menteri, pada tahun 2010.

Pemilu yang Dipercepat

Mereka berdua memiliki sedikit perbedaan dalam kebijakan, namun perseteruan – yang digambarkan Rudd sebagai “opera sabun“ itu memicu kemungkinan digelarnya pemilu yang dipercepat dan sebuah kekalahan bagi agenda reformasi ekonomi Partai Buruh, termasuk kebijakan pertambangan dan perubahan iklim.

Dalam beberapa pekan terakhir, para menteri senior telah memperingatkan Gillard untuk memberhentikan Rudd, ketika terendus spekulasi kepemimpinan dan semakin meningkatnya permusuhan antar kedua kubu.

Julia Gillard Australien Wahl
Julia GillardFoto: AP

Tindakan Terhormat

Dalam sebuah konferensi pers di Washington, Amerika Serikat, Rudd mengatakan tindakan terhormat yang ia lakukan adalah mengundurkan diri, "Sesungguhnya saya hanya dapat melaksanakan tugas sebagai menteri luar negeri, apabila memperoleh kepercayaan dari PM Gillard dan para menteri senior. Dalam beberapa hari terakhir, Menteri Crane dan sejumlah orang tak punya rasa malu menyerang integritas saya dan oleh sebab itu, saya tidak tepat untuk duduk di pemerintahan sebagai menteri.”

Dua tahun lalu, penolakan terhadap penerapan 40% pajak keuntungan pertambangan menyebabkan Rudd tersingkir dari jabatannya sebagai perdana menteri. Gillard kemudian mengambil alih posisi rekan separtainya itu, dan mengurangi pajak hingga menjadi 30%, kecuali untuk pertambangan batu bara dan biji besi yang masih sangat menguntungkan ditarik pajaknya hingga 40%.

Reaksi Oposisi, Partai dan Pendukung

Sementara itu pemimpin oposisi, Tony Abbott menyatakan, apabila ia memenangkan pemilu berikutnya, ia akan membatalkan rencana kenaikan pajak pertambangan dan pajak sertifikasi karbon untuk memerangi perubahan iklim.

Menanggapi mundurnya Rudd dari pemerintahan, Abbott mengatakan instabilitas politik akan merusak negeri itu, dan oleh karenanya partai Buruh tidak layak lagi untuk bertahan di puncak kekuasaan.

Kevin Rudd
Kevin RuddFoto: AP

Orang-orang dalam Partai Buruh mengatakan Gillard memiliki dukungan lebih banyak dalam partainya dan akan dengan mudah meraih suara dibanding Rudd. Namun di lain pihak, pendukung Rudd mengatakan pria yang fasih berbahasa Mandarin itu lebih populer di kalangan pemilih. Ia dianggap akan dapat menghidupkan kembali dukungan dan partai dalam pemilu mendatang, yang akan berlangsung tahun 2013.

rtr/afp/dw/AP/AS

: