1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menhan Jerman Menilai Positif Laporan Wikileaks

27 Juli 2010

Publikasi dokumen militer AS di Afghanistan telah mengundang berbagai reaksi dalam pemerintahan Jerman. Dengan publikasi ini, beberapa politisi mengkhawatirkan keselamatan pasukan Jerman di Afghanistan.

https://p.dw.com/p/OVel
Gambar simbol zu Guttenberg dan misi pasukan Jerman Bundeswehr di AfghanistanFoto: picture alliance/dpa

Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg merelativkan arti penting dari publikasi dokumen rahasia militer Amerika Serikat mengenai perang Afghanistan di situs WikiLeaks. Dalam wawancara dengan televisi kanal dua ZDF hari Selasa (27/07) ini, Guttenberg menyebutkan, banyak hal dari dokumen rahasia yang dibocorkan itu sudah lama diketahui. "Karena itulah banyak hal dalam laporan itu bagi saya tidak lagi mengejutkan. Apa yang terdapat dalam 90.000 halaman harus dipilah lebih teliti,“ tambah zu Guttenberg.

Menggambarkan Realitas Sebenarnya di Afghanistan

Namun zu Guttenberg menilai positif laporan Wikileaks itu, yang disebutkannya akan memaksa kalangan politik menyadari realitas yang lebih keras di Afghanistan. "Sekarang saya dapat mengatakannya dengan lebih tegas kepada para politisi di Berlin, karena saya termasuk di dalamnya dan juga melakukan kesalahan. Yang penting adalah mengubahnya agar gambarannya lebih mendekati realitas. Apakah 90.000 halaman ini akan membuat citra yang samasekali berbeda, harus kita perhatikan, karena kita tidak dapat membacanya dalam waktu hanya beberapa jam.“

Satuan Pembunuh Pimpinan Taliban

Juga zu Guttenberg membenarkan laporan dari majalah berita “der Spiegel“ mengenai keberadaan satuan khusus AS “Task Force 373“ yang bertugas hanya untuk membunuh secara terarah pimpinan Taliban dan Al Qaida di utara Afghanistan, yang samasekali terlepas dari komando ISAF atau NATO. Informasinya telah disampaikan kepada anggota parlemen dalam bentuk laporan rahasia. Tujuannya dari informasi rahasia itu adalah untuk melindungi kepentingan pasukan Jerman-Bundeswehr yang bertugas di kawasan Kunduz dan sekitarnya.

Menanggapi keterangan menteri pertahanan Jerman itu, anggota Parlemen Jerman dari Partai Hijau yang bertugas di komisi pertahanan, Omid Nouripur, membenarkan telah menerima informasi mengenai eksistensi satuan khusus AS itu. Akan tetapi tidak secara rinci dibahas apa tugasnya.

Guttenberg tetap merahasiakan bagaimana konkritnya kerjasama antara Bundeswehr di Kunduz dengan pasukan khusus AS yang memiliki daftar rahasia pimpinan Taliban yang secara terarah harus dibunuh. Namun menteri pertahanan Jerman itu juga menjanjikan, bukan hanya untuk misi di Afghanistan, di masa depan akan melakukan kerjasama lebih erat diantara dinas rahasia dan pasukan khusus.

Agus Setiawan/dpa/afp/rtr

Editor: Asril Ridwan