Mengenang Orang yang Hilang di Bosnia
Sejak berakhirnya perang Bosnia 20 tahun lalu, tercatat sekitar 12.000 orang hilang. Sejak itu pula, seorang pria masih terus mencari keberadaan keluarganya.
Penguburan massal
Sekitar 500 orang berkumpul untuk acara penguburan massal pada bulan Juli, sebelum mengubur sisa-sisa anggota keluarga mereka di kuburan lokal. Kali ini, jasad 23 orang telah diidentifikasi. Korban termuda berusia 18 tahun dan yang tertua berusia 72 tahun. Sisa-sisa tiga orang dari desa Zecovi juga dikuburkan.
Saling tolong
"Lebih dari 20 tahun telah berlalu dan saya masih menunggu untuk mengubur ibu saya, saudara laki-laki saya dan saudara perempuan saya. Semakin lama saya menunggu untuk menemukannya, semakin sulit bagi saya dan keluarga saya. Penantian ikut membunuh kita," kata Z.B. Sisa-sisa tetangganya ditemukan di kota terdekat Prijedor. Z.B. juga ikut membantu penguburan.
Semua ingin rekonsiliasi
Telepon Z.B. berdering siang dan malam. "Saya bertanggung jawab untuk mengatur upacara. Semakin sedikit waktu untuk berpikir, semakin mudah bagi saya," katanya. Tahun ini, perwakilan dari berbagai kelompok etnis akan menghadiri pemakaman tersebut. "Ini adalah langkah besar bagi kota ini, inilah kehidupan bersama, inilah rekonsiliasi yang kita semua inginkan."
Mengenang mereka yang hilang
Putra bungsunya yang berusia 7 tahun mengunjungi pameran "Tidak Bersalah" oleh pelukis Mensur Beslagic dari Bosnia-Herzegovinia. Di sebelah kiri ada potret sepupu Z.B., yang baru berusia 6 tahun saat dia dibunuh.
Satu-satunya penyintas
Z.B. adalah satu-satunya yang hidup dalam Pembantaian Zecovi 25 Juli 1992. Dia berusia 14 tahun saat pasukan Serbia membunuh 29 wanita dan anak-anak. Di antaranya ibunya, dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuannya. Tetangganya di Serbia menyembunyikan dia selama delapan hari. Kemudian, dia pergi ke Jerman bersama ayah dan saudara laki-lakinya dan kembali tahun 2000.
Foto kenangan
Gambar di sebelah kiri menunjukkan ibu dan saudara perempuannya dan di kanan, saudara laki-lakinya. Mereka semua masih dianggap hilang. "Saya mendapat fotonya dari seorang teman di desa. Kalau tidak ada foto ini, saya tidak punya apa-apa. Hanya itu yang tersisa - hanya gambar kenangan ini."
Kesulitan mengidentifikasi mayat
Sisa-sisa dari 2.325 orang yang dibunuh di wilayah itu tersebar di 450 tempat yang berbeda. Seringkali, mayat orang-orang yang dibunuh ditemukan beberapa kilometer dari tempat mereka tinggal. Ini membuat kerjasama lintas batas diperlukan untuk identifikasi. Jenazah dan barang-barang pribadi disimpan di kamar mayat di Sanski Most.
Tidak banyak peninggalan
Pemerintah juga terlibat dalam proses penggalian. Tapi anggota keluarga korban, seperti Z.B., juga tetap melakukan penggalian sendiri untuk mencari peninggalan-peninggalan korban pembantaian.
Masa kecil penuh trauma
"Kalau saya jalan-jalan di sini, saya teringat masa kecil yang penuh kekerasan," kata Z.B. ketika lewat di sebuah danau dekat Prijedor.