1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Melindungi Eksistensi Katak Darwin di Chile

18 Mei 2016

Katak kini jadi indikator penting bagi kesehatan lingkungan. Jika amphibi ini terancam musnah, artinya beban lingkungan sudah melewati ambang batas. Itu yang terjadi dengan katak Darwin di Chile.

https://p.dw.com/p/1Ipcf
DW Global 3000 katak Darwin

Melindungi Eksistensi Katak Darwin di Chile

Patagonia, kawasan alam yang masih utuh di selatan Chile dan Argentina dengan populasi amat jarang. Hanya dua penduduk per kilometer persegi. Beragam jenis hewan terlindungi di kawasan ini.
Salah satunya katak berhidung atau katak Darwin. Katak dengan ukuran maksimal tiga sentimeter ini, pertama diteliti oleh ahli ilmu alam Charles Darwin saat ia dulu melakukan risetnya di Chile. Namun ancaman kini mulai mengintai eksistensi katak Darwin.
Carlos Barrientos Donoso, dokter hewan dari Universitas Concepcion mengatakan, dewasa ini katak menghadapi ancaman serius. Terutama akibat perubahan tanah dan penyakit yang terus menyebar. Menimbang situasi ini, kita perlu melindungi hewan ini, juga di luar habitat aslinya.
Membangun pusat penangkaran
Di Concepción kota kedua terbesar Chile, katak berhidung menemukan habitat baru. Di pusat kota dibangun sebuah pusat penangkaran katak yang terancam punah ini.
Ide dari pusat penangkaran adalah mengembangbiakan amphibi, untuk kemudian dikembalikan ke alam. "Dengan begitu kami membantu hewan yang populasinya terancam serius", papar Carlos Barrientos Donoso.
Di pinggiran kampus universitas negeri Concepción, para ahli biologi membangun pusat pengkaran katak Darwin. Proyeknya mendapat dukungan dari kebun binatang kota Leipzig di Jerman. Di dalam ruangan pusat penangkaran udaranya sejuk dan lembab. Kondisi ini mirip dengan habitat alami katak.
Katak berhidung alias katak Darwin memiliki pola warna hijau, coklat dan kuning. Beberapa spesies punya kemampuan mengubah warna dalam perjalanan hidupnya. Apa penyebabnya hingga kini masih misterius. Katak jenis ini relatif belum diteliti secara menyeluruh. Risetnya baru terbatas pada ciri khas katak.
Katak jantan yang mengerami telur
Karakteristiknya terutama bentuk kepalanya yang segitiga dengan moncong meruncing seperti hidung. Sebetulnya ini hanya kelebihan kulit, dan hidung asli ada di bawahnya. Kakinya panjang dan warnanya mirip dengan dedaunan.
Dokter hewan Carlos Barrientos Donoso merasa puas dengan kondisi katak peliharaannya.para peneliti kadang memisahkan katak jantan dan betina untuk sementara. Tujuannya agar katak berhidung terus berbiak. Hasil strategi ini cukup memuaskan.
Yang unik adalah, katak jantan menyimpan telur dalam kantong pada bagian lehernya, hingga telur menetas menjadi kecebong. Bagi orang awam sulit mengenalinya. Inilah cara reproduksi unik katak berhidung.
as/ap(inovator)