Melestarikan Hewan Yang Dianggap Buruk

Blobfish jadi maskot global bagi ikatan penjaga kelestarian hewan buruk rupa. Ini jadi lawan maskot lainnya yang digunakan organisasi lingkungan, misalnya panda milik WWF. Blobfish terancam karena penggalian minyak di laut dalam di tepi pantai Tasmania dan Australia.

Kakapo adalah satu-satunya burung kakak tua yang tidak bisa terbang. Selandia Baru mendukung penempatan hewan ini sebagai yang terburuk di dunia. Dengan mendirikan Ugly Animal Preservation Society (ikatan preservasi hewan buruk), Simon Watt ingin mengarahkan perhatian kepada hewan-hewan yang tidak dilihat orang di kebun binatang.

Ugly Animal Preservation Society mengadakan show di berbagai tempat. Pada akhir setiap show, penonton memberikan pilihan bagi hewan yang paling buruk, untuk jadi maskot bagi daerah mereka. Axolotl adalah ikan yang bisa berjalan, dan berasal dari Meksiko. Ia jadi pemenang kedua dalam pemilihan hewan terjelek.

Simon Watt dan rekan-rekan pelawaknya ingin menyoroti masalah kepunahan dalam show mereka, juga membicarakan konservasi. Katak Titicaca Scrotum juga disebut katak air Titicaca menduduki tempat keempat dalam pemilihan global, dan jadi maskot daerah Winchester.

Hewan yang masuk kategori hewan buruk jarang ditemukan di kebun binatang dan tidak terlalu dikenal serta diteliti. Banyak dari hewan ini bahkan belum dikategorikan. Bekantan berasal dari Borneo. Monyet ini menduduki tempat ke lima dan jadi maskot Hammersmith.

Watt mengatakan, fokus konservasi terutama pada sifat liar dan konservasi tempat tinggalnya, dan bukan pada spesies tunggal. Duyung adalah mamalia laut yang hidup di Indo-Pasifik dan terpilih sebagai maskot Newcastle. Akibat proses reproduksinya yang berjalan lambat, duyung sangat rentan terhadap kepunahan.

Jenis tikus yang kerap disebut tikus "telanjang" berasal dari Afrika timur, dan bisa hidup hingga 31 tahun, dan tampaknya kebal kanker. Tikus ini dipilih jadi maskot Brighton.