1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mata dan Telinga Parlemen di Militer Jerman

24 Januari 2011

Masalah pos penjagaan di Afghanistan dan masalah militer Jerman lainnya, itulah yang ditangani Hellmut Königshaus, petugas khusus urusan militer dari parlemen Jerman. Selasa (25/01) ia akan serahkan laporan tahunannya.

https://p.dw.com/p/101ky
Hellmut Königshaus, ketika untuk pertama kalinya menghadapi wartawan dalam konferensi pers (20/05/2010)Foto: AP

Posisi petugas khusus urusan militer dari parlemen Jerman Bundestag sudah ada sejak angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr, berdiri. Inisiatif pendiriannya dicetuskan pertengahan tahun 50-an di parlemen. Dari kesulitan yang muncul antara pemerintah sipil dan militer, timbul hasrat untuk mengadakan pengawasan terhadap militer oleh parlemen.

Oleh sebab itu seorang politisilah, dan bukan seorang pejabat militer, yang harus menjadi penghubung antara angkatan bersenjata dan parlemen. Sebelumnya, instansi pengontrol seperti ini belum pernah ada di Jerman. Para pendorongnya mencontoh posisi perantara militer di Swedia. Gagasan utamanya, untuk mencegah militer bertindak sendiri tanpa pengawasan dari parlemen.

Berdasarkan Konstitusi

Flash-Galerie Afghanistan-Mandat Verteidigungsminister Karl-Theodor zu Guttenberg
Menteri Pertahanan Karl-Theodor zu Guttenberg menyampaikan pidato di depan parlemen Bundestag. Jumat (21/01) parlemen memulai diskusi tentang mandat bagi aksi militer di Afghanistan sampai 2013.Foto: picture-alliance/dpa

Tahun 1956 konstitusi ditambah sebuah pasal mengenai petugas khusus urusan militer. Untuk posisinya penambahan itu sangat penting, karena petugas khusus itu mendasari legitimasi tugasnya pada konstitusi, sehingga ia tidak tergantung pada pemerintah. Sehingga ia juga tidak dapat dipecat, jika ia melontarkan kritik secara terbuka terhadap menteri pertahanan atau terhadap pemimpin militer.

Ia memikul tugas langsung dari parlemen. Untuk itu lebih dari separuh anggota Bundestag harus memberikan persetujuan dalam pemungutan suara rahasia. Biasanya mereka memilih politisi dari partainya, yang kemudian meletakkan mandat sebagai anggota parlemen.

Memperjuangkan Hak Tentara

Bersama 50 anggota stafnya, petugas khusus ini memperhatikan, agar hak-hak dasar tentara diperhatikan dan peraturan kepemimpinan militer terhadap anak buahnya ditaati. Ia meneliti keluhan tiap tentara, mengunjungi markas militer secara mendadak, juga meninjau situasi di mana militer ditempatkan di luar negeri.

Deutschland Wehrbeauftragter Hellmut Königshaus
Hellmut KönigshausFoto: AP

Para tentara juga menggunakan hak-hak mereka dan menyampaikan keluhan kepada petugas khusus itu. Kantornya setiap tahun menerima ribuan pengaduan. Sekali setahun ia merangkum semua itu dalam sebuah laporan, yang diserahkannya kepada parlemen Bundestag, dan kemudian dipublikasikan.

Mata dan Telinga Parlemen

Dengan cara itu parlemen memperoleh informasi secara terperinci tentang situasi pasukan, yang belum tentu secara otomatis diberikan oleh Departemen Pertahanan. Banyak kekukarangan dalam militer diperbaiki, karena petugas khusus itu kerap mendatangi Departemen Pertahanan dan dengan ulet membela kepentingan tentara. Jadi ia menjadi orang kepercayaan tentara, sekaligus mata dan telinga parlemen di dalam Bundeswehr.

Di masa kini pengawasan parlemen atas militer sulit dibayangkan tanpa posisi petugas khusus tersebut. Pakar hukum Hellmut Königshaus dari partai liberal FDP adalah petugas ke-11 dalam militer Jerman. Sejak pemilihannya oleh Bundestag Maret 2010 lalu, ia telah melaporkan banyak kekurangan dalam militer Jerman kepada masyarakat umum. Masa jabatan petugas khusus urusan militer adalah lima tahun. Setelah itu, ia bisa dipilih kembali.

Nina Werkhäuser / Marjory Linardy

Editor: Hendra Pasuhuk