1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Masyarakat Internasional Makin Tekan Suriah

30 Mei 2012

Dalam aksi terkonsentrasi sejumlah negara barat mengusir duta besar Suriah dari negaranya. Sementara itu Perancis, mempertimbangkan aksi militer di Suriah.

https://p.dw.com/p/154GD
Berlin/ Die Flagge Syriens weht am Donnerstag (29.12.11) vor der Botschaft der Arabischen Republik Syrien in Berlin. Nach dem Ueberfall auf einen syrischen Oppositionellen in Berlin ist der Botschafter Syriens in Deutschland in das Auswaertige Amt eingeladen worden. Er solle zu dem Vorfall, der sich in der Nacht zum Montag (26.12.11) ereignete, Stellung nehmen, sagte ein Sprecher des Amtes am Mittwoch (28.12.11) in Berlin. (zu dapd-Text)
Foto: dapd

Setelah pembantaian di Houla dengan lebih dari 100 korban tewas Presiden Perancis Hollande tidak menutup kemungkinan aksi militer di Suriah. Di Paris Hollande mengatakan, namun persyaratan untuk itu adalah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kini Rusia dan Cina harus diyakinkan.

Sementara itu sebagai protes atas pembunuhan massal di Houla, sejumlah negara seperti Jerman, Perancis, Inggris, Australia dan Amerika Serikat mengusir duta besar Suriah. Duta besar tersebut diminta pergi dari negara yang bersangkutan dalam waktu 72 jam. Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menjelaskan di Berlin, Jerman bertindak dengan mitra-mitranya. Pengusiran seorang duta besar dalam tata cara diplomatik termasuk tindakan terkeras yang dilakukan terhadap sebuah negara.

Selain itu Westerwelle mendesak agar Presiden Suriah Bashar al Assad melepaskan jabatannya. „Suriah di bawah Assad tidak memiliki masa depan. Ia harus pergi untuk dapat membuka perubahan secara damai,“ ditekankan menlu Jerman tsb. Dalam pembicaraan telefon dengan oposisi Dewan Nasional Suriah, Burhan Ghaliun, Westerwelle menyampaikan „rasa prihatin secara pribadi terhadap korban tewas dan luka-luka“ dalam serangan di Houla.

DK/dpa/afp/rtr