1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mantan Presiden Jerman Diajukan ke Pengadilan

Bernd Gräßler14 November 2013

Christian Wulff harus menghadapi gugatan di pengadilan Hannover. Ia dituduh mengambil keuntungan dari jabatannya karena dekat dengan pengusaha.

https://p.dw.com/p/1AGb7
Foto: picture-alliance/dpa

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Jerman, seorang mantan Presiden duduk di kursi tergugat. Pengadilan terhadap Wulff dimulai hari Kamis 14 November di pengadilan Hannover. Wulff dituduh mengambil keuntungan dari posisinya ketika menjabat sebagai Perdana Menteri negara bagian Niedersachsen.

Ini bukan hal mudah bagi Christian Wulff, yang menjabat sebagai Presiden Jerman dari Juni 2010 sampai Februari 2012. Ia sekali lagi akan menjadi perhatian media. Wulff terpaksa mengundurkan diri setelah menjadi sorotan media, setelah ia secara pribadi menelpon kepala redaksi harian "Bild" dan meminta harian itu agar tidak menurunkan tulisan tentang kredit yang diterima istrinya.

Tindakan Wulff segera mendapat protes keras dari pers di Jerman sebagai serangan terhadap kebebasan pers. Setelah itu, pers menyoroti berbagai kegiatan Christian Wulff dan istrinya Bettina yang dianggap kurang wajar. Wulff antara lain memenuhi undangan para pengusaha berlibur di rumah liburan mereka. Ia juga menghadiri pesta-pesta atas undangan temannya, sutradara film David Groenewold.

Gugatan di pengadilan

Dari sekian banyak tuduhan terhadap Wulff, sampai kini tidak ada bukti bahwa ia melakukan manipulasi atau korupsi. Satu-satunya tuduhan yang diajukan oleh kejaksaan di Hannover adalah, Wulff menghadiri pesta Oktoberfest di München tahun 2008 atas undangan Groenewold, yang membayar biaya hotelnya sebesar 750 Euro. Ketika itu, Wulff menjabat sebagai perdana menteri negara bagian Niedersachsen. Sebagai kepala pemerintahan, ia berhak memutuskan bantuan untuk proyek-proyek film yang dikerjakan oleh Groenewold. Tapi kalangan pengamat hukum menyatakan, tidak mudah membuktikan tuduhan terhadap Wulff.

Christian Wulff sebenarnya bisa menghindari proses pengadilan. Kejaksaan Hannover menawarkan akan menghentikan kasus itu, jika ia bersedia membayar denda 20.000 Euro. Karena kasus itu dianggap bukan pelanggaran hukum yang berat. Tapi Wulff yang kini berusia 54 tahun menolak tawaran itu. Pengacaranya menerangkan, ia "berniat berjuang di pengadilan untuk mempertahankan integritasnya".

Pengacara Wulff Bernd Müssig dan Michael Nagel menyatakan optimis memenangkan proses di pengadilan. Karena dari sekian banyak tuduhan terhadap kliennya, sekarang tingal tersisa satu gugatan. Apalagi peristiwanya terjadi sebelum Wulff menjadi presiden.

Tersandung skandal

Tadinya kejaksaan di Hannover bermaksud menggugat Wulff atas tuduhan menerima uang suap. Tapi tidak cukup bukti untuk tuduhan itu. Kejaksaan akhirnya hanya menggugat Wulff telah mengambil keuntungan dari jabatannya.

Sekalipun Wulff nantinya dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan, citranya di hadapan publik sudah terlanjur buruk. Banyak orang menganggap tingkah laku Wulff selama menjabat sebagai Presiden sudah mencoreng jabatan kehormatan itu. Ia dilihat sebagai politisi yang terlalu dekat dengan pengusaha dan senang menerima hadiah.

Pengganti Wulff, Joachim Gauck, sekarang berhasil memperbaiki citra jabatan kepresidenan, yang di Jerman hanya merupakan jabatan representatif tanpa wewenang politik yang besar. Dalam jajak pendapat, Gauck kini tercatat sebagai salah satu politisi paling populer di Jerman.