1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mahasiswi Jerman Menulis Untuk Majalah Khusus Pria

Tim Wiese3 November 2013

Strategi pemasaran majalah laki-laki dewasa, seperti “Playboy” tidak laku di Jerman. Inilah sebab lahirnya majalah online "Centurio" yang tidak hanya menulis tentang seks. Uniknya tim penulis semuanya perempuan.

https://p.dw.com/p/1A9kO
Foto: Tim Wiese

Hanya dibutuhkan satu klik – sampai para lelaki di jaman modern ini tahu, hal-hal apa yang harus mereka lakukan sebelum mati. Mulai dari menanam pohon yang tak akan bisa mati sampai sepuluh tahun, belajar gitar listrik, sampai mengadopsi anak. Inilah nasehat yang diberikan oleh “Mr. Sieverling” pada para pembacanya.

“Mr. Sieverling” adalah figur laki-laki yang dijadikan ikon majalah online khusus laki-laki “Centurio”. Ia digambarkan sebagai sosok laki-laki macho, rapi dan mapan. “Di sini laki-laki boleh cengeng” kata Nadine Mittag, penulis yang bersembunyi dibalik nama samaran “Mr. Sieverling”. Majalah ini memang punya pilihan tema yang berbeda dengan majalah pria lain. Disini tak hanya mengulas soal mobil, ekonomi atau seks.

Alasan Berdirinya Centurio

Sepertinya strategi pemasaran majalah laki-laki dewasa tidak lagi sukses diterapkan di Jerman. Majalah dewasa seperti “Playboy”, “Matador” dan “FHM” kini sedang mengalami krisis keuangan.

Centurio -Emma für Männer
Tampilan majalah Centurio di tabletFoto: Centurio

Saat ini laki-laki di Jerman sudah kenyang dengan tema-tema seputar “laki-laki macho”. Sebaliknya mereka lebih tertarik pada tema-tema seperti hubungan langgeng, kesetaraan gender, keluarga serta anak.

Inilah yang menjadi ide dasar pendirian majalah Centurio. Majalah ini didirikan oleh mahasiswa jurusan media, komunikasi dan ekonomi di sebuah universitas di Berlin yang resmi diluncurkan November lalu lewat situs “centurio-mag.de“.

Teman Setia Siang dan Malam

Struktur majalah ini terbilang unik. Karena artikel di majalah ini semua disesuaikan dengan waktu pembacanya. Konkretnya – saat pagi para pembaca akan disuguhi artikel seputar aktivitas pagi hari misalnya cara cepat bangun dari tempat tidur.

Siang hari para pembaca bisa membaca artikel seputar kantor misalnya soal prospek menggiurkan yang dijanjikan oleh sebuah pekerjaan tertentu. Malam hari usai kerja, lewat artikel pembaca akan dibuat mengerti, mengapa pasangan mereka tak menyukai kado pakaian dalam yang telah mereka beli saat jam makan siang.

Centurio -Emma für Männer
Urusan teknis ditangani mahasiwa laki-lakiFoto: Tim Wiese

Selanjutnya majalah ini juga akan menampilkan artikel bertema renungan seperti tema spritual dan hubungan antara perempuan dan laki-laki. Tema renungan ini akan disajikan secara online pada malam hari mulai jam 22.00 sampai 06.00 pagi.

Hanya Ditulis Oleh Perempuan

“Kami adalah Emma-nya para lelaki” kata Nadine Mittag. “Emma“ adalah majalah politik khusus perempuan di Jerman yang didirikan oleh seorang feminis terkenal, Alice Schwarzer. Seluruh artikel disini ditulis oleh para mahasiswi.

Sebuah kebetulan. Saat perencanaan dan pembagian tugas terkait dengan pendirian majalah, uniknya hanya kaum perempuan yang ikut mendaftar. Hal inilah yang kemudian secara jeli dimanfaatkan menjadi strategi pemasaran. “Kami perempuan tentu saja lebih mengerti, apa yang diinginkan laki-laki”, kata Nadine Mittag sambil tersenyum.

Bisa Diakses di Mana Saja

“Majalah kami bisa diakses dimana saja “ kata Roman Tegeler, mahasiswa yang ikut mendesain situs ini. Baik melalui smartphone ataupun tablet, jika dibuka layout situs ini secara otomatis bisa menyesuaikan dengan tampilan layar yang ada. Untuk layanan ini pembaca hanya butuh browser biasa. Mereka tidak perlu secara khusus mengunduh aplikasi lain.