1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lika Liku Nasib Opel

Asril Ridwan11 September 2009

Lewat perundingan yang lama dan alot, General Motors memberi lampu hijau untuk menjual anak perusahaannya Opel di Jerman. Apakah ada jaminan masa depan bagi pabrik otomotiv Opel?

https://p.dw.com/p/Jd02

Harian Polandia RZECZPOSPOLITA yang terbit di Warsawa secara khusus menyoroti andil investor Rusia. Selanjutnya harian ini menulis:

"Krisis berlanjut, dan Jerman akan menghadapi pemilihan parlemen. Kanselir Angela Merkel berusaha menggaet investor Rusia agar dapat menjamin 25 ribu lapangan kerja di pabrik otomotiv Opel di Jerman. Keuntungan apa yang akan dapat dipetik oleh Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, dengan keikutsertaan investor dari Rusia? Terutama tentunya hubungan yang erat dengan pemerintah di Berlin, yang bagi Vladimir Putin merupakan sesuatu yang sangat penting, karena Jerman dinilainya memiliki pengaruh yang luas dikalangan Uni Eropa.

Harian Belanda DE VOLKSKRANT mengkaitkan keputusan industri otomotiv General Motors untuk menjual anak perusahaannya pabrik otomotiv Opel, dengan kampanye pemilihan umum yang saat ini sedang berlangsung di Jerman. Harian ini menulis:

"Di media Jerman terdengar kecemasan mengenai persyaratan yang disampaikan induk perusahaan Opel, General Motors . Tapi sementara itu, Kanselir Angela Merkel menyebut bahwa cara pelaksanaannya dapat dikendalikan dan dirundingkan. Dan mengatakan Opel akan dapat kembali menatap masa depannya. Pemerintahan koalisi Partai Uni Kristen CDU/CSU dan Partai Demokrat Sosial SPD, menilai masa depan pabrik otomotiv Opel merupakan sebuah masalah yang peka. Sekarang datang berita baik mengenai penjualan Opel, ditengah kampanye pemilihan umum, yang sedang gencar dilakukan. Dan berita baik ini dengan cepat disebarkan luaskan.

Harian Austria VORARLBERGER NACHRICHEN menulis:

"Bila untuk sementara Opel berhasil diselamatkan, maka kelebihan kapasitas di industri otomotiv di seluruh dunia tidak dapat diatasi. Pemutusan hubungan kerja dan penutupan pabrik, tidak dapat dielakkan. Biaya produksi yang tinggi dan lokasi pabrik yang tidak menguntungkan, yang tetap dipertahankan dengan bantuan pemerintah, mengandung resiko. Dan ini mencuatkan pertanyaan, apakah dengan cara itu akan dapat diraih keberhasilan.Jawabannya sangat diragukan, juga dalam kasus Opel.

Harian Jerman JUNGE WELT yang terbit di Berlin menyoroti masa depan pabrik mobil Opel . Selanjutnya harian ini menulis:

"Sama sekali tidak ada jaminan bagi masa depan pabrik otomotiv Opel di Jerman. Menurut rencana perusahaan Magna, terutama yang terkena dalam pemutusan hubungan kerja adalah pabrik Opel di Bochum. Diperkirakan lebih dua ribu orang akan kehilangan pekerjaannya. Dengan dukungan yang menggebu-gebu dari dewan direksi Opel bagi perusahaan Magna yang dinilai sebagai juru selamat, juga menimbulkan dilema dan situasi yang sulit, dimana para pekerja dihadapkan kepada pemutusan hubungan kerja dan pengurangan upah.

AR/AS/DPA