1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lewat Seni Selamatkan Padang Rumput

17 Agustus 2017

Fotografer Ingo Arndt sejak 25 tahun keliling dunia untuk mewujudkan proyeknya GRASART atau seni rumput. Ia bercita-cita selamatkan padang rumput yang jadi ekosistem ketiga terpenting di bumi.

https://p.dw.com/p/2iOA9
DW Euromaxx - GrasArt Fotograf Ingo Arndt
Foto: Ingo Arndt

Fotografer Ingo Arndt sejak 25 tahun keliling dunia untuk mewujudkan proyeknya: GRASART atau seni rumput. Ia memaparkan, "Padang rumput sering disepelekan. Padahal selain hutan dan laut, padang rumput termasuk ekosistem ketiga terpenting di bumi."

Ia menambahkan, kalau ada pohon ditebang, air laut dicemari, protesnya terdengar kencang. Tapi kalau ada padang rumput yang beralih fungsi, hampir tidak ada yang peduli. "Sayang sekali," katanya, "padang rumput sangat penting sebagai habitat hewan dan tanaman."

Dari luas awal, hanya empat persen tersisa

„Grasart"- dipamerkan di museum sejarah alam Reutlingen. Ingo Arndt menunjukkan foto-foto jepretannya dari padang rumput di Amerika Utara. Padang rumput ini termasuk yang terbesar di seluruh dunia, walau dari padang rumput asli hanya empat persen yang tersisa.

DW Euromaxx - GrasArt Fotograf Ingo Arndt
Foto: Ingo Arndt

"Untuk bisa memotret kawanan bison ini saya harus mengunjungi lahan pribadi milik orang kaya Amerika," papar Arndt. Proyek GrasArt baginya adalah salah satu upaya menarik perhatian, pentingnya padang rumput bagi bumi. "Mungkin saya bisa sedikit membantu agar kelak padang rumput mendapat perlindungan lebih baik."

Tidak tampak seperti padang rumput

Hutan bambu juga padang rumput. Bambu adalah keluarga rumput-rumputan. Ia menjelaskan, "Saya memotret bambu dari jarak dekat. Lalu saya mencoba memotret permukaan bambu dalam beberapa kategori umur yang berbeda.

"Awalnya bambu memiliki lapisan pelindung. Lalu selubung pecah dan anak bambu muncul. Seperti di sini, betapa hijaunya bambu yang muncul. Di bagian paling bawah ini, bambu masih segar. Setelah beberapa tahun, kalau sudah berumur, bambu dipenuhi lumut kerak dan lumut." Demikian Ingo Arndt.

Tidak kalah menakjubkannya, pemandangan padang rumput di Mongolia. Ia bercerita, "Saya menempuh perjalanan selama 5 minggu dan kadang berhari-hari tidak bertemu dengan satu orang pun. Lokasinya benar-benar terisolir dari peradaban. Di sini saya bisa melewati padang rumput yang belum dirusak."

GrasArt: pemandangan dan alam sebagai sebuah karya seni. Perjalanan keliling dunia yang diceriatkan kembali dalam foto-foto menawan.

Ursula Böhm (vlz/as)