1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Laskar Mahdi Dibekukan

30 Agustus 2007

Dalam upaya membenahi organisasi, Pemimpin Syiah radikal Irak Muqtada al Sadr membekukan enam bulan Laskar Mahdi.

https://p.dw.com/p/CP3a
Foto: AP

Langkah ini diambil pasca bentrokan berdarah di Kota Suci Karbala Selasa lalu, antara Laskar Mahdi dan sayap militer Dewan Mahkamah Islam Irak , Pasukan Badr. Lebih dari 50 orang tewas dalam pertempuran di tengah upacara keagamaan yang dilakukan para peziarah di Karbala. Pembekuan Laskar Mahdi disampaikan lewat juru bicara Al Sadr, Hazem al Araji yang mengatakan pembekuan itu dilakukan demi kepentingan publik, upaya restrukturisasi dilakukan untuk melindungi citra ideologi organisasi. Para pengamat menganalisa keputusan Pemimpin Syiah radikal Irak Muqtada al Sadr yang membekukan sementara Laskar Mahdi, merupakan taktik tokoh ulama Syiah itu untuk menertibkan elemen-elemen di tubuh pasukan itu yang membangkang. Pemerintah Irak maupun Amerika Serikat menyambut baik langkah yang diambil oleh Al Sadr.

Al Sadr mengutuk konflik berdarah di Karbala, mengumumkan tiga hari masa berkabung bagi para korban insiden dan menghentikan kegiatan kantor-kantor Al-Sadr. Ia pun menyerukan dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut.

Kondisi di Karbala kini relatif tenang. Meski demikian Perdana Menteri Irak Nuri al Maliki tetap memberlakukan jam malam atau larangan keluar rumah sementara waktu di Karbala.

Laskar Mahdi dituding bertanggung jawab atas konflik berdarah di Karbala. Namun Al Sadr menolak keras tudingan bahwa pengikutnya terlibat. Selasa lalu tokoh Syiah itu menentang aksi kekerasan yang terjadi. Ia menenangkan para pengikutnya agar mengendalikan diri dan tidak merusak kantor-kantor pemerintahan. Namun pasukan Mahdi nampaknya lebih radikal ketimbang Al Sadr.