1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Langkah Diplomatis Terus Diambil bagi Pantai Gading

30 Desember 2010

Dalam krisis yang sedang dihadapi Pantai Gading, Perhimpunan Negara-Negara Afrika Barat ECOWAS akan terus berunding dengan Laurent Gbagbo. Demikian keterangan Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan.

https://p.dw.com/p/zrIQ
Presiden Benin Boni Yayi (kiri) ketika tiba di Abidjan, Selasa (28/12)Foto: AP

Tanggal 3 Januari presiden dari Sierra Leone, Benin dan Cape Verde akan kembali datang ke Abidjan. Kemarin dua jam lamanya tiga presiden dari negara-negara Afrika Barat itu berbicara dengan Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo, yang tidak mau menyerahkan jabatan meskipun jelas kalah dalam pemilu.

Tidak ada seorangpun yang ikut pembicaraan mau mengatakan isi pembicaraan. Ketiga presiden tidak memberikan komentar apapun. Satu-satunya yang tampak jelas adalah: Gbagbo menolak menyerahkan kekuasaan. ECOWAS memutuskan untuk tetap berunding dengan Gbagbo dan menyatakan ingin berdialog.

NO FLASH Elfenbeinküste Gbagbo
Laurent GbagboFoto: AP

Bukan Alasan Khawatir

Bagi Patrick Achi, juru bicara presiden yang sah, Alassane Ouattara, itu bukan alasan untuk khawatir. "Status Presiden Ouattara tidak diperdebatkan. Ini akan menyangkut proses pengunduran diri Presiden Gbagbo yang sudah tidak terpilih lagi. Hanya hal itu saja yang didiskusikan.“

Namun demikian, dengan adanya perundingan Laurent Gbagbo mendapat waktu, dan dengan demikian situasi di negara itu tidak setegang beberapa hari terakhir. Sebuah demonstrasi besar-besaran pendukung Gbagbo, yang seyogyanya akan diadakan Rabu kemarin diundur. Dikatakan, penundaan dilakukan untuk memberi kesempatan kepada pembicaraan diplomatis. Tetapi Gbagbo tetap saja menunjukkan cakarnya, terutama ke arah pemerintah Perancis.

Alassane Ouattara Präsident von der Elfenbeinküste gewählt 2010 NO FLASH
Alassane Ouattara ketika berkampanye sebelum pemiluFoto: AP

Deportasi Duta Besar

Katanya Perancis merencanakan untuk mendeportasi Duta Besar Pantai Gading, yang menjadi pendukung Gbagbo. Duta besar itu nantinya akan diganti dengan seorang wakil pemerintahan di bawah Alassane Ouattara. Gbagbo tidak bersedia menerima itu. Juru bicaranya Ahoua Don Mello mengatakan, "Pemerintah menyatakan memiliki hak untuk melaksanakan hal yang sama, dan akan mengakhiri misi duta besar dari negara yang bersangkutan.“

Gbagbo sendirian menghadapi dunia. Yang pegang peranan sekarang adalah pendukungnya di Pantai Gading. Selasa malam lalu (28/12) segerombolan orang mengepung sebuah konvoi kendaraan PBB. Seorang tentara Helm Biru cidera akibat tusukan parang yang dilakukan seorang demonstran.

Kegagalan PBB

Hamadou Touré, juru bicara misi PBB di Pantai Gading mengatakan, "Ini bukan insiden pertama, tetapi cakupannya sudah berbeda. Kendaraan dihentikan dan dibakar, orang diancam akan dilukai. Sekelompok tentara Helm Biru itu tersesat dan tiba di daerah yang salah. Jika tidak tersesat, semua itu tidak akan terjadi.“

Peristiwa itu pengalaman sangat buruk bagi PBB. Akhirnya militer Pantai Gadinglah yang dapat mengakhiri serangan dan mengamankan situasi di lokasi serangan. Dan itu militer yang patuh pada Gbagbo, yang dinyatakan sebagai musuh oleh pasukan PBB.

Banyak orang di daerah itu menilai peristiwa itu bukti kegagalan PBB. Akibat takut akan kekerasan, ribuan warga Pantai Gading sudah melarikan diri ke negara tetangga Liberia. Sejak pemilu presiden November lalu sedikitnya 170 orang tewas dalam kerusuhan di Pantai Gading.

Marc Dugge / Marjory Linardy

Editor: Edith Koesoemawiria