1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korut Ancam Lakukan Ujicoba Nuklir "Setiap Pekan"

18 April 2017

Korea Utara mengancam bakal menggelar ujicoba nuklir "setiap pekan," menyusul eskalasi konflik di semenanjung Korea. Pyongyang diisukan giat mengembangkan rudal balistik berhulu ledak nuklir yang bisa menjangkau Amerika.

https://p.dw.com/p/2bN41
Nordkorea provoziert mit weiterem Raketentest
Foto ujicoba rudal balistik oleh Korea Utara yang dirilis Kantor Berita KCNA.Foto: Getty Images/AFP/Str.

Kekhawatiran seputar program nuklir Korea Utara memuncak setelah Wakil Menteri Luar Negeri Han Song-Ryol mengklaim pengembangan senjata pemusnah massal akan terus dilanjutkan dengan intensitas yang lebih tinggi. "Kami akan melakukan lebih banyak ujicoba rudal setiap pekan, bulan dan tahun," katanya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Inggris, BBC.

Han juga menegaskan pihaknya siap melancarkan "perang terbuka" jika Amerika Serikat mengusik kedaulatan negerinya.

Wakil Presiden AS, Mike Pence sebelumnya mengunjungi Zona Demiliterisasi di sepanjang perbatasan kedua negara di semenanjung Korea. Ia memperingatkan Pyongyang bahwa Gedung Putih mempertimbangkan "semua opsi yang ada," termasuk konflik bersenjata.

Infografik Reichweite der nordkoreanischen Rakete Englisch
Jenis dan daya jelajah peluru kendali milik Korea Utara

Pence mengatakan serangan militer terhadap Suriah dan Islamic State di Afghanistan merupakan peringatan terhadap Korea Utara agar tidak menganggap remeh pemerintahan Donald Trump.

Namun Wakil Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim In Ryong, malah menuding balik Washington yang mendorong eskalasi konflik. "Kami akan mengambil langkah paling tegas terhadap provokator," ujarnya. "Jika Amerika Serikat berani memilih opsi militer, Korea Utara siap bereaksi terhadap semua bentuk perang yang diinginkan Amerika," pungkasnya dalam sebuah konferensi pers.

Ketegangan antara Pyongyang dan Washington memuncak setelah Korea Utara bersikeras melakukan serangkaian ujicoba peluru kendali. Namun ujicoba rudal yang dilakoni Korut akhir pekan silam untuk mengenang 105 tahun kelahiran bekas diktatur Kim Il Sung mengalami kegagalan.

John Schilling, pakar senjata dari organisasi pemantau 38 North, mengatakan kegagalan tersebut mengindikasikan pengembangan sebuah sistem baru yang tidak diketahui sebelumnya. "Kegagalan seperti itu lazim buat rudal buatan Korea Utara ketika mereka masih mengembangkan sistem penggerak dan pemandu," ujarnya kepada AFP.

Sejauh ini pemerintahan Trump menjawab ancaman Korut dengan menempatkan armada kapal induk USS Carl Vinson di semenanjung Korea. Ketika ditanya pesan apa yang ingin disampaikan kepada Kim Jong Un, Donald Trump menjawab "dia harus berperilaku baik."

rzn/yf (afp,rtr)