1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korban Merapi Bertambah, Evakuasi Terus Dilakukan

8 November 2010

Korban tewas di RS Sardjito, Sleman, bertambah menjadi 97 orang. Korban luka yang sampai saat ini masih menjalani perawatan di RS Sardjito lebih dari 103 orang. Puluhan jenazah sebelumnya telah dimakamkan secara massal.

https://p.dw.com/p/Q1Si
Untuk menghindari debu, warga Muntilan mengenakan masker hidung dan payungFoto: AP

Sementara itu, warga yang tinggal di sekitar Gunung Merapi mengungkapkan, bunyi bergemuruh masih terdengar. Relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana, Hasan Bachtiar, menceritakan situasi hingga Senin (08/11) sekitar pukul 17:00 WIB, "Awan panas muncul, tapi karena hujan, awan panas bisa terurai. Tapi lahar dingin memenuhi semua sungai, sampai ke kota Jogjakarta dan sekitarnya. Selama dua hari gunung Merapi relatif stabil. Kita berharap, terus bergemuruh tapi tidak meletus.”

Masyarakat masih bertahan di pos-pos pengungsian. Bahan pangan terus disuplai oleh pemerintah dengan bantuan oleh warga. Hasan Bachtiar mengemukakan, aktivitas penerbangan di bandara Yogyakarta dan Solo saat ini terganggu. Sedangkan kawasan Muntilan, yang terletak di lereng barat Gunung Merapi, terlihat seperti kota mati karena abu berada di semua atap, pohon tertutupi, bangunan banyak yang roboh. Badan Penanggulan Bencana berkoordinasi dengan masyarakat merencanakan tindak lanjut jangka menengah untuk membantu pengungsi, lebih lanjut dikatakan Hasan Bachtiar.

Untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak, polisi akhirnya menutup akses jalan dan melarang keras para pengungsi nekad kembali ke rumah. Petugas mencari warga yang sudah terlanjur masuk di kawasan bahaya, atau bahkan warga yang sejak semula memang masih bertahan di kawasan bahaya tersebut. Petugas terus melakukan upaya evakuasi terhadap warga dan ternak dari zona kawasan rawan bencana, untuk dibawa ke lokasi aman di kota kabupaten.

Ayu Purwaningsih

Editor: Agus Setiawan