1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kontaminasi Bakteri Kebal Antibiotika

12 Januari 2012

Sekitar 50 persen sampel daging unggas yang dibeli secara acak di berbagai kota besar Jerman, terbukti mengandung bakteri yang resisten antibiotika.

https://p.dw.com/p/13hhG
Foto: picture-alliance/dpa

Konsumen di Jerman di minggu belakangan ini resah, menanggapi laporan hasil uji petik cemaran bakteri yang kebal antibiotika pada daging ayam yang dijual di supermarket. Hasil penelitian yang mencemaskan itu diumumkan perhimpunan Jerman untuk perlindungan lingkungan dan alam-BUND yang melakukan uji petik di kota-kota Berlin, Köln, Hamburg, Nürnberg dan Stuttgart.

Dari 20 sampel daging ayam yang dibeli di berbagai supermarket, 10 sampel terbukti mengandung bakteri yang kebal antibiotika. Disebutkan, bakteri yang kebal beberapa jenis antibiotika, dapat menimbulkan dampak penyakit berat hingga kematian pada manusia.

Dalam penelitian itu, BUND bahkan menemukan sampel daging ayam yang tercemar bakteri Staphylococcus aureus yang kebal antibiotika Methicillin-MRSA. Bakteri MRSA amat sulit diperangi dengan berbagai antibiotika yang ada di pasaran, dan tergolong amat berbahaya. BUND menyimpulkan, tingginya cemaran bakteri yang kebal antibiotika pada daging binatang ternak, khususnya daging ayam, mengindikasikan sudah parahnya penyalahgunaan antibiotika di industri peternakan.

Akibat peternakan industrial

Dioxin-Skandal 04.01.2011
Peternakan ayam secara industrial di Jerman.Foto: Picture-Alliance/dpa

Penyalah gunaan antibiotika separah itu, dituding bertanggung jawab pada hilangnya keampuhan obat-obatan penting, yang sebetulnya dapat menyelamatkan nyawa manusia. Besarnya volume kontaminasi bahan makanan dengan bakteri mematikan yang biasanya hanya ditemukam di rumah sakit, merupakan tanda bahaya amat tegas, terkait kerusakan kolateral yang diakibatkan industri peternakan.

Ancaman bahayanya pada manusia yang mengolah atau melakukan kontak dengan daging ayam yang terkontaminasi bakteri kebal antibiotika, diungkapkan ketua BUND, Hubert Weiger :“Ancaman bahayanya, lewat pengolahan daging ayam yang terkontaminasi, dapat terjadi penularan. Konsumen dengan itu menjadi pembawa bakteri yang kebal antibiotika.“

Fatalitas tinggi

Bakteri yang multi-resisten terhadap antibiotika-MRSA, memicu infeksi yang sulit diobati dan dalam banyak kasus mengakibatkan kematian. Di Jerman, setiap tahunnya diperkirakan terjadi sekitar 50.000 kasus infeksi MRSA. Tingkat kematian pasien yang terinfeksi mencapai sekitar 1.500 orang per tahunnya. Di Amerika Serikat bakteri yang kebal beberapa jenis antibiotika menginfeksi sekitar 100.000 orang pertahunnya, dengan tingkat fatalitas amat tinggi yakni sekitar 20 persen pasien.

Bakteri MRSA dapat hidup hingga tujuh bulan tanpa makanan. Jika sudah menyerang tubuh manusia, infeksinya dapat menyebar ke seluruh organ tubuh. Akibatnya organ tubuh bersangkutan mengalami kegagalan fungsi atau jika menyerang darah, terjadi keracunan darah atau sepsis.

MRSA Bakterium
Bakteri MRSAFoto: picture-alliance/ dpa

Hingga 10 tahun lalu, infeksi bakteri yang multi resisten - MRSA hanya terbatas di lingkungan rumah sakit. Namun belakangan ini penyebarannya semakin cepat, seiring meningkatnya kontaminasi pada bahan makanan.

Penggunaan antibiotika lebih rasional

Perhimpunan Jerman untuk kesehatan hewan ternak BFT melaporkan, pada tahun 2010 peternakan di seluruh Jerman menggunakan sekitar 900 ton antibiotika. Jumlahnya meningkat sekitar 120 ton dibanding lima tahun lalu. Pemicunya adalah meningkat drastisnya produksi daging ayam dan daging babi. Terutama peternakan ayam di Jerman dilakukan secara industrial, dimana di satu peternakan dipelihara lebih dari 100.000 ekor ayam per musimnya. Dengan itu diperlukan antibiotika dalam jumlah amat besar, untuk mencegah penyebaran penyakit dan musnahnya seluruh ternak.

Terkait ancaman bakteri yang multi resisten terhadap antibiotika itu, perhimpunan Jerman bagi perlindungan lingkungan dan alam – BUND menuntut kementrian perlindungan konsumen untuk bertindak, mengurangi pemakaian antibiotika di industri peternakan.

Sebuah tugas sulit, seperti diungkapkan jurubicara kementrian perlindungan konsumen, Holger Eichele.:“Hanya pejabat negara bagian yang memiliki hak memasuki peternakan, dan memeriksa dokumentasinya oleh dokter hewan, serta jika diperlukan, juga secara konsekuen mengusut terjadinya pelanggaran.

Pemerintah Jerman mengumumkan, akan memperketat aturan pengunaan obat-obatan. Namun para pelindung konsumen mengritik, tindakan itu hanya bersifat reaktif. Karena yang diperlukan sekarang ini adalah mencegah peternakan dari penggunaan antibiotika secara tidak rasional.

Agus Setiawan/afp/epd/glp/bund/dw

Editor : Vidi Legowo