1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komisi Senat AS Dukung Tindak Militer Atas Suriah

Edith Koesoemawiria5 September 2013

Sebuah komisi Senat AS menyetujui tindak militer di Suriah, mengurangi satu hambatan bagi Presiden Obama yang masih ingin medapatkan dukungan Kongres.

https://p.dw.com/p/19cJY
(2nd L table, L - R) U.S. Defense Secretary Chuck Hagel, U.S. Secretary of State John Kerry and General Martin E. Dempsey, chairman of the Joint Chiefs of Staff, present the administration's case for U.S. military action against Syria to a Senate Foreign Relations Committee hearing in Washington September 3, 2013. President Barack Obama on Tuesday urged quick congressional action authorizing the use of military force against Syria and won the support of leaders from both parties in the House of Representatives for limited strikes against President Bashar al-Assad's forces. REUTERS/Joshua Roberts (UNITED STATES - Tags: POLITICS MILITARY CIVIL UNREST)
Foto: Reuters

Resolusi Komisi Hubungan Luar Negeri Senat AS bukan tanpa tentangan. Pengambilan suara pada hari Rabu (04/09) soal rencana Presiden AS Barack Obama meluncurkan aksi militer di Suriah, menghasilkan dukungan 10 suara. Tujuh suara lainnya menentang dan satu senator menyatakan "abstain".

Sebelum mengambil keputusan, anggota komisi menuntut agar rencana intervensi itu didefinisikan dengan jelas. Senator kubu Republik, John McCain mengusulkan agar upaya AS berfungsi untuk mengubah “momentum” di medan tempur Suriah, dan bisa diperpanjang maksimal selama 30 hari.

Menunggu keputusan Kongres

Resolusi itu masih harus disetujui oleh parlemen pekan depan, setelah kongres bersidang kembali Senin depan. Ketua komisi Senator Robert Menendez mengatakan, resolusi bipartisan tersebut merupakan fondasi yang kuat untuk mendapatkan kesepakatan.

USA Washington Senat Abstimmung zum Syrien-Einsatz
Perdebatan dalam komisiFoto: Reuters

Kini Obama menggalang dukungan internasional dan domestik untuk intervensi yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Selasa malam (03/09), ia mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh Republik dan mengisyaratkan tetap akan melancarkan serangan, meski tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB.

Amerika Serikat menuduh rejim Suriah telah menggunakan senjata kimia menghadapi warga pada Agustus 21 silam. Diperkirakan 1,429 orang tewas.

Obama serukan untuk bertindak

Dalam konferensi pers di Swedia, Obama mengatakan adalah tugas masyarakat internasional untuk menghormati larangan penggunaan senjata kimia, hal yang sudah diratifikasi oleh kebanyakan negara. Ia ungkapkan bahwa batas garis merah tentang penggunaan senjata kimia bukanlah batasan yang ia buat, melainkan kesepakatan bersama.

“Bukan kredibilitas saya yang dipertanyakan. Yang dipertaruhkan di sini adalah kredibilitas masyarakat internasional," tegas Obama, yang didampingi Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt.

USA Washington Senat Abstimmung zum Syrien-Einsatz
Senator (Rep) Adam Kinzinger tunjukkan foto pada komisiFoto: Reuters

"Yang dipertaruhkan adalah kredibilitas Amerika dan Kongres, karena kita bercakap bibir, mengatakan bahwa norma-norma internasional itu penting," tambah Obama.

Perancis merupakan satu-satunya negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang menyatakan akan berpartisipasi dalam intervensi militer yang dipimpin Amerika. Rabu siang, parlemen membahas isu tersebut, tetapi tidak terjadi pengambilan suara. Kepala Negara Perancis berhak mengambil keputusan perang, tanpa persetujuan parlemen.

Rusia menentang tindak unilateral yang akan diambil oleh Amerika Serikat, dan terus menggunakan hak vetonya untuk menghalangi serangan terhadap rejim Assad.

Dalam sebuah wawancara di televisi AS pada hari Rabu sebelum bergabung di KTT G-20, Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya mengisyaratkan bahwa akan mendukung intervensi, bila bisa dipastikan bahwa senjata kimia itu digunakan oleh rejim di Damaskus.

ek/hp (dpae/afp/rtr)