1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

121011 EU Rekapitalisierung

13 Oktober 2011

Komisi UE berupaya keras, agar krisis yang melanda Yunani tidak menjalar ke negara UE lainnya. Akhir bulan ini Ketua Komisi UE akan mengajukan sejumlah usulan untuk membendung krisis Euro.

https://p.dw.com/p/12rGL
European Commission President Jose Manuel Barroso, right, and European Commissioner for Economic and Monetary Affairs Olli Rehn attend the parliamentary session at the European Parliament in Brussels, Wednesday, Oct. 12, 2011. The European Union hopes to push its member states to take firmer action on the debt crisis when it presents Wednesday a broad new plan to fight market turmoil, from strengthening weak banks to lowering Greece's debt burden. The plan is the boldest attempt yet to stem the crisis, which has linked the fortunes of highly indebted states like Greece, Ireland and Portugal with those of the banks that own those countries' bonds. (Foto:Yves Logghe/AP/dapd)
Ketua Komisi UE José Manuel Barroso (kanan)Foto: dapd

Secara tidak langsung Barroso akui Yunani sebenarnya sudah bangkrut

Usulan Ketua Komisi Uni Eropa José Manuel Barroso sekaligus merupakan pernyataan bahwa Yunani sebenarnya bangkrut. Akhir Juli lalu dalam pertemuan puncak anggota UE disepakati langkah-langkah baru untuk membendung krisis Euro. Namun di depan parlemen Eropa Barroso mengaku, bahwa keputusan-keputusan itu sesungguhnya kurang matang. „Meskipun tanggal 21 Juli lalu kepala negara dan pemerintah UE membuat komitmen untuk mendukung program tersebut serta menjamin keterlibatan kreditor swasta hanya bagi Yunani, risiko negara lain ikut terinfeksi tidak berhasil dicegah. Untuk menghindari bahaya ini, Euro harus dilindungi lebih kuat lagi. Kita perlu mengupayakan instrumen yang lebih kredibel dan kuat“, ungkap Barroso.

ARCHIV - ILLUSTRATION - Auf einer Europafahne liegen am 04.07.2011 in Karlsruhe ein Euro Münzen.Die Krise der Eurozone steht am Mittwoch (14.09.) in Straßburg im Mittelpunkt der Diskussion zwischen EU-Parlament, dem Vertreter der EU- Ratspräsidentschaft, EU-Kommissionspräsident Barroso und Wirtschafts- und Währungskommissar Rehn. Foto: Uli Deck dpa +++(c) dpa - Bildfunk+++
Krisis di zona Euro belum berhasil diatasiFoto: picture alliance/dpa

Meskipun Barroso akan menyangkalnya, penghapusan sebagian utang Yunani didukung oleh kebanyakan pakar. Namun banyak juga yang kuatir, bahwa nasib yang sama akan melanda negara anggota lain, bahkan Italia. Sekarang saja, bank-bank terancam mengalami kerugian.

Suntikan baru bagi bank-bank Eropa yang terancam

Barroso ingin agar bank-bank yang terancam akan mendapat suntikan dana baru, jika perlu dari pemerintahannya. Menurutnya, dana yang tersedia untuk menyelamatkan negara-negara Euro EFSF kemungkinan tidak akan mencukupi, padahal beberapa waktu yang lalu telah disepakati peningkatan dana. Barroso tidak menyebut angka, tetapi ketua fraksi Liberal Guy Verhofstadt, "EFSF harus ditingkatkan jumlahnya. Kita harus membantu negara-negara yang bermasalah, bank-bank yang direkapitalisasi dan negara-negara yang memiliki masalah likuiditas. Kebenarannya adalah kita harus melipat tiga kali dana EFSF. Kalau tidak, kita tidak akan dapat meyakinkan pasar keuangan."

Akankah EFSF ditingkatkan dananya?

Kini sudah jelas, di kebanyakan negara Euro khususnya di Jerman, peningkatan dana EFSF secara politik kemungkinan besar tidak akan lolos diberlakukan. Kalangan pembayar pajak kuatir risikonya akan jauh lebih besar dari yang diduga. Begitu juga kalau diterapkan aksi penyelamatan bagi bank-bank Eropa dengan memberikan suntikan dana baru. Ketua fraksi sosial Martin Schulz mengungkapkan kegeramannya di parlemen, bahwa negara Eropa tidak belajar dari krisis pertama.„Kita mengalami situasi yang sudah pernah terjadi tiga tahun lalu ketika bank-bank mengalami krisis terberat. Kini bank-bank kembali harus mendapat modal baru. Ternyata selama ini tidak dibuat peraturan yang dapat mencegah krisis“, demikian Schulz di parlemen Eropa.

ARCHIV - Der SPD-Politiker Martin Schulz, Vorsitzender der sozialdemokratischen Fraktion im Europa-Parlament, aufgenommen auf einer Pressekonferenz in Brüssel am 02.07.2009. Der Fraktionsvorsitzende der Sozialdemokraten im Europäischen Parlament, Martin Schulz, hat die besten Chancen, Nachfolger von Jerzy Buzek als Präsident des EU-Parlaments zu werden. Er hoffe auf eine Nominierung durch seine Fraktion, sagte der 55-jährige Schulz am Dienstag (13.09.2011) im Europaparlament in Straßburg. EPA/OLIVIER HOSLET (zu dpa «Sozialdemokrat Schulz will EU-Parlamentspräsident werden» vom 13.09.2011) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Ketua fraksi sosial di parlemen Eropa, Martin Schulz, "Eropa tidak belajar dari krisis sebelumnya"Foto: picture alliance / dpa

Nada Rebecca Harms dari fraksi Hijaau lebih lantang. Ia geram karena dalam pertemuan puncak 21 Juli perwakilan bank yang hadir seperti pemimpin bank Jerman Deutsche-Bank, Josef Ackermann menghindari keterlibatan pemerintah.„Menurut saya, rencana merekapitalisasi bank-bank harus dikaitkan dengan pengawasan. Harus jelas, jika kita memberi modal baru, maka pihak-pihak yang selama ini mendapat keuntungan besar dari keputusan seperti ini yakni sektor perbankan, tidak menyalahgunakannya lagi“, jelas Harms.

Adakah cara untuk menanggani krisis Euro?

Perwakilan fraksi-fraksi di parlemen Eropa mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap situasi di pasar keuangan yang tidak terkendalikan lagi. Tetapi, usulan Barroso untuk mengatasi krisis Eropa sebagian besar ditanggapi dengan positif. Yang masih dipersoalkan adalah bagaimana caranya.

Christoph Hasselbach/Andriani Nangoy

Editor: Hendra Pasuhuk