1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Redakan Ketegangan, Menlu Cina dam ASEAN Bertemu di Yuxi

14 Juni 2016

Beijing berusaha meredakan ketegangan di Laut Selatan terkait klaim terotorialnya yang menggusarkan beberapa negara tetangga. Pertemuan dengan para Menlu Asia Tenggara diharap mendinginkan suasana.

https://p.dw.com/p/1J6Rg
China Manöver der chinesischen Marine
Foto: picture-alliance/AP Photo

China menyatakan akan bekerja dalam "perspektif jangka panjang" dengan negara-negara Asia Tenggara untuk menyelesaikan sengketa wilayah perbatasan. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi kepada rekan-rekannya dari Asia Tenggara dalam konsultasi ASEAN-Cina hari Selasa (14/06) di Yuxi.

"Kita harus meninjau hubungan secara strategis dan dalam perspektif jangka panjang, kata Wang dalam pertemuan itu.

"Kita harus terus mengembangkan konsensus dan kerjasama dan mengendalikan perbedaan-perbedaan, "kata Menlu Cina itu lebih lanjut.

Kita harus bersama-sama memimpin dan mendorong hubungan China-ASEAN menuju perkembangan yang sehat dan stabil," tandasnya.

China Fiery Cross Reef Insel im Südchinesischen Meer
Cina menempatkan peralatan berat di wilayah Kepualan Spratly yang jadi sengketa. Foto ini dibuat pesawat mata-mata Amerika Serikat, mei 2015Foto: Reuters/US Navy

Sengketa pulau dan wilayah

Cina terlibat sengketa pulau dan wilayah di Laut Cina Selatan dengan empat negara ASEAN, antara lain Vietnam dan Filipina.

Vietnam sebelumnya mengajukan protes keras terhadap China karena melakukan eksplorasi dan pengeboran minyak di wilayah yang sedang disengketakan.

Filipina membawa kasus sengketa perbatasannya dengan Cina ke Mahkamamah Arbitrase di Den Haag.

Cina mengklaim hampir seluruh kawasan Laut Cina Selatan sebagai wilayahnya, termasuk pulau-pulau buatan yang dibangun di atas terumbu karang. Brunei dan Malaysia juga terlibat sengketa perbatasan laut dengan Cina.

USA Flugzeugträger USS John C. Stennis
Kapal induk Amerika Serikat USS John C. Stennis ditolak merapat ke Hongkong, Dresember 2014, setelah sengketa Laut Cina Selatan memanasFoto: picture-alliance/AP Images/L. Staegall

Mencuri ikan di Indonesia

Beberapa waktu lalu, aparat keamanan Indonesia menangkap kapal-kapal nelayan Cina yang melakukan kegiatan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Kepulauan Natuna. Cina sempat mengajukan protes dan menyebut wilayah itu sebagai "daerah tradisional" penangkapan ikan bagi warganya.

Setelah Indonesia bersikeras bahwa kapal pukat Cina itu melanggar wilayah teritorial Indonesia dan melakukan kegiatan ilegal, Cina kelihatan berusaha menghindari konflik dan mengakui perairan Natuna sebagai "wilayah Indonesia".

Tapi Cina juga menolak ikut campurnya pihak ketiga dalam sengketa itu dan menyatakan akan menolak semua keputusan Mahkamah Arbitrase Den Haag.

Cina puji hubungan baik

Dalam kata sambutan yang disampaikan hari Senin malam (13/06), Menlu Cina Wang Yi menegaskan lagi hubungan baik dan dialog kemitraan antara Cina dan ASEAN yang sudah berlangsung lebih 25 tahun

Cina dan ASEAN harus "menghargai perdamaian di wilayah ini dan tidak mengizinkan kekuatan apapun mengganggu ketenangan rumah bersama kita", demikian disebutkan di situs internet Kementerian Luar Negeri Cina.

hp/as (ap, afp)