1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

031111 Syrien Gewalt

4 November 2011

Penarikan pasukan militer, mengkahiri kekerasan, pembebasan tahanan politik dan melakukan dialog dengan oposisi merupakan bagian dari kesepakan antara pemerintah Suriah dan Liga Arab. Tapi kekerasan terus terjadi.

https://p.dw.com/p/134xe
Sekjen Liga Arab Nabil el-Arabi (kiri) bersama PM dan Menlu Qatar Hamad bin Jasim dalam perundingan konflik Suriah di Kairo, Mesir, Rabu (02/11)Foto: picture-alliance/dpa

Rabu (02/11), saat wakil-wakil Liga Arab dan pemerintah Suriah berunding untuk menghentikan kekerasan di Suriah, mayat-mayat yang diduga korban kekerasan pasukan keamanan ditemukan di sebuah bangunan pabrik. Dan hari Kamis (03/11), juga dilaporkan, empat orang tewas dalam serangan pasukan keamanan di kota Homs. Insiden ini terjadi setelah tercapai kesepakatan antara pemerintah Suriah dan Liga Arab.

Rincian kesepakatan ini disampaikan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Hamad bin Jhasim, hari Rabu kemarin (03/11) di Kairo, Mesir, "Pemerintah Suriah sepakat untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan dan untuk melindungi warga Suriah. Ke-dua: tahanan politik dibebaskan. Ke-tiga: pasukan bersenjata ditarik dari semua kota dan desa."

Penuhi Tuntutan Semua Pihak

Saat menyampaikan kesepakatan ini, perwakilan dari 22 negara anggota Liga Arab menekankan keberhasilan dicapainya satu solusi pemecahan konflik, yang memenuhi tuntutan dilakukannya reformasi yang diminta oposisi serta tuntutan terjaganya stabilitas yang diinginkan pemerintah Suriah.

Sekretaris Jendral Liga Arab Nabil el-Arabi mengatakan, "Solusi yang dicapai merupakan pesan yang jelas dan dapat dipercaya bagi warga Suriah, bahwa terdapat langkah yang penting untuk mengakhiri kekerasan dan untuk melindungi warga Suriah. Dan perjanjian ini telah membuka jalan bagi Liga Arab dan juga bagi media Arab dan internasional untuk bergerak bebas di Suriah untuk melihat dan mengamati situasi sebenarnya di Suriah."

Flash-Galerie Ägypten Syrische Proteste
Warga Suriah di Mesir gelar demonstrasi selama perundingan Liga Arab Suriah di Kairo, Rabu (02/11)Foto: picture-alliance/dpa

Tanggapan Oposisi

Kesepakatan di Kairo ini ditanggapi dengan skeptis oleh pihak oposisi Suriah, apakah pemerintah benar-benar akan melakukan komitmennya. Selama pergolakan di Suriah, yang telah berlangsung delapan bulan lamanya, Presiden Suriah Assad telah beberapa kali menyatakan akan melakukan reformasi. Tapi para pengritik pemerintah menilai, tidak ada perubahan yang terjadi.

Pihak oposisi menyatakan akan terus melakukan demonstrasi, ini juga untuk membuktikan pernyataan pemerintah Suriah di Kairo. Hari Kamis malam (03/11) satu kelompok oposisi, yang menamakan dirinya Gerakan untuk Pembangunan Suriah, menyerukan kepada organisasi-organisasi HAM di Suriah untuk mendokumentasikan segala bentuk kekerasan yang dilakukan baik oleh pihak pemerintah maupun demonstran.

Untuk melaksanakan kesepakatan yang dicapai di Kairo, Liga Arab memberi Suriah waktu dua minggu untuk menarik pasukan militernya dan untuk melepaskan semua tahanan politik.

Michael Ehl/dpa/Yuniman Farid Editor: Hendra Pasuhuk