1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kembali Korban Tewas di Suriah Meski Resolusi PBB

3 Desember 2011

Dewan HAM PBB keluarkan resolusi mengutuk pemerintah Suriah akibat kebrutalan terhadap rakyatnya sendiri. Namun, menurut oposisi, pasukan rezim Presiden Bashar Assad kembali menewaskan sejumlah warga.

https://p.dw.com/p/13Lxz
A countdown panel indicates the allocated time to speak for delegates during the Universal Periodic Review (UPR) on Iran of the Human Rights Council at the European headquarters of the United Nations in Geneva, Switzerland, 15 February 2010. EPA/SALVATORE DI NOLFI +++(c) dpa - Bildfunk+++
Dewan HAM PBB di JenewaFoto: picture alliance / dpa

Terkait dengan peningkatan kekerasan terhadap pemrotes rezim di Suriah, Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang berpusat di Jenewa, Swiss, hari Jumat (02/11) mengeluarkan resolusi yang menuntut agar pemerintah Suriah segera menghentikan kekerasan brutal terhadap warga sipil yang melakukan aksi protes secara damai menentang rezim di bawah pimpinan Presiden Bashar Assad .  Dewan PBB tersebut juga menunjuk seorang penyidik khusus.

U.N. High Commissioner for Human Rights, South African Navanethem Pillay, delivers her statement during the Human Rights Council Special Session on the situation of the human rights situation in Libya at the European headquarters of the United Nations in Geneva, Switzerland, Friday, Feb. 25, 2011. Sign reads in French : UN High Commissioner for Human Rights. (AP Photo/Keystone/Martial Trezzini)
Komisaris urusan HAM PBB, Navi PillayFoto: AP

Resolusi Dewan HAM PBB mendapat dukungan mayoritas anggota

Resolusi hari Jumat itu disokong oleh 37 dari 47 anggota dewan, di antaranya dari Liga Arab, namun Rusia dan Cina tidak memberikan dukungannya. Wakil Jerman di dewan, Hanns Heinrich Schuhmacher mengatakan di Jenewa: "Sinyal yang jelas, isolasi masif Suriah, bahkan juga di wilayahnya sendiri. Negara-negara di wilayah itu diserukan untuk bekerja sama dengan Dewan HAM serta kebijakan-kebijakannya. Jika tidak, saya berasumsi bahwa Dewan Keamanan PBB harus menangani masalah ini."

Mengacu pada laporan komisi pemeriksaan internasional, Komisaris urusan HAM PBB, Navi Pillay mengungkapkan, sedikitnya 307 anak tewas dalam kekerasan di Suriah. Selanjutnya Pillay mengatakan, masyarakat internasional harus segera mengambil langkah yang efektif untuk melindungi rakyat Suriah . Ia juga mengutarakan, menurut informasi terpercaya yang diterima dewan HAM, lebih dari 4.000 orang tewas sejak awal aksi protes delapan bulan lalu.

Faysal Khabbaz Hamoui Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary Permanent Representative of Syrian Arab Republic to the United Nations Office at Geneva, delivers his statement during the Human Rights Council Special Session on the human rights situation in the Syrian Arab Republic at the European headquarters of the United Nations in Geneva, Switzerland, Friday, Dec. 2, 2011. (Foto:Keystone/Laurent Gillieron/AP/dapd)
Dubes Khusus Suriah pada PBB di Jenewa, Faysal Khabbaz HamouiFoto: dapd

Sedikitnya 15 orang tewas dalam bentrokan hari Sabtu (03/12)

Sementara itu, meski sanksi baru dan resolusi, pertumpahan darah belum juga berakhir di Suriah. Hari Sabtu (03/12)  pasukan pemerintah dikatakan menggunakan tank-tank dalam serangannya di berbagai kawasan di Idlib dan Homs yang merupakan kota pusat perlawanan terhadap rezim Suriah.  Dilaporkan bahwa bentrokan terjadi antara pasukan Suriah dan desertir di kedua kota yang terletak di dekat perbatasan dengan Turki itu. Sedikitnya 15 orang tewas dalam bentrokan tersebut. Demikian menurut pihak oposisi. Tujuh korban tewas adalah tentara dan polisi serta lima desrtir dan tiga warga sipil.  Karena pemerintah melarang pemberitaan media mengenai hal itu, laporan-laporan terkait tidak dapat diperiksa oleh pihak independen.

Di ibukota Qatar, Doha,  Liga Arab hari Sabtu ini (03/11) melakukan pertemuan untuk membicarakan penerapan sanksi-sanksi yang telah diputuskan. Qatar saat ini mendapat giliran memimpin Liga Arab. Akhir November lalu, Liga Arab memutuskan untuk membekukan kerja sama dengan Bank Sentral Suriah, aset milik anggota kabinet dan investasi-investasi di negeri itu.  Melalui langkah tersebut Liga Arab hendak memaksa Presiden Suriah, Bashar Assad untuk mengakhiri kekerasan.

Christa Saloh/dpa, afpe, dapd

Editor: Marjory Linardy